Bisnis.com, TANGERANG--PT Sumi Rubber Indonesia, produsen ban mobil merek Dunlop, tengah mengembangkan jaringan pemasaran untuk mendongkrak penjualan ban di dalam negeri mencapai 2,5 juta unit hingga akhir 2013 dengan menambah jumlah toko resmi dan mitra bisnis.
Hartono, Manager Advertisement and Promotion Sumi Rubber Indonesia, mengatakan ban Dunlop dengan didukung 550 unit toko resmi dapat menguasai pangsa pasar nasional ban kendaraan penumpang mencapai 26% untuk replacement dan 44% original equipment manufacturer (OEM).
"Kami berharap penjualan mencapai 2,5 juta unit hingga akhir 2013 dengan market share secara nasional naik dari 26% menjadi 28% untuk kegiatan penggantian dan lebih dari 44% untuk industri otomotif atau OEM," katanya di Bintaro Tangerang Selatan, Selasa (20/8/2013).
Menurutnya, perluasan jaringan pemasaran melalui kemitraan bisnis antara lain dilakukan dengan menggandeng PT Surya Sudeco, perusahaan penyewaan kendaraan Tunas Rental dan eXpressTyres yang mengoperasikan unit layanan mobile tyre service.
Program mobile tyre service tersebut melayani penggantian ban mobil secara cepat dan tempat di mana pun armada milik Tunas Rental berada, sehingga berfungsi sangat positif bagi konsumen atau pelanggan perusahaan jasa penyewaan berbagai jenis kendaraan tersebut.
Dia mengatakan melalui kemitraan bisnis tersebut dan diikuti dengan penambahan sebanyak mungkin jumlah toko resminya, maka produksi ban merek Dunlop yang mencapai 50.000 unit per hari akan semakin besar volumenya diserap pasar domestik.
Kendati demikian, lanjutnya, peningkatan penjualan ban Dunlop di dalam negeri itu tidak banyak menggeser volume ekspor ban buatan pabrik di Indonesia yang mencapai sekitar 70% untuk hampir semuan degara potensial di dunia.
"Ban Dunlop buatan pabrik di Indonesia itu sebagian besar mencapai sekitar 70% diekspor ke berbagai negara di seluruh belahan dunia. Ketika terjadi krisis ekonomi atau politik di suatu kawasan memang ada dampaknya, maka segera dialihkan pasarnya ke kawasa yang lain," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
