Bisnis.com, MICHIGAN - Ford Motor Company siap bertanggung jawab atas perubahan spesifikasi mesin C-Max Hybrid dalam mengonsumsi bahan bakar.
Chief of Global Product Development Ford Motor Company Raj Nair mengakui pihaknya merevisi volume pemakaian bensin pada mobil hybrid tersebut.
"Konsumsi bahan bakar mobil keluaran 2013 itu direvisi untuk pemakaian secara kombinasi di jalan raya biasa dan tol," ujarnya kepada wartawan di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2013) waktu setempat.
Sebelumnya digembar-gemborkan pemakaian bensin C-Max Hybrid bisa mencapai dari 47 miles per gallon (mpg). Tapi kenyataannya kurang dari itu hanya 43 mpg setara 69 kilometer per liter.
Untuk itu, Ford Motor akan memberi semacam ganti rugi kepada pelanggan secara tunai. Tak cuma sanksi ganti rugi tapi Ford juga harus menghadapi kritik pedas lantaran masalah ini.
Pabrikan otomotif yang bermarkas di Dearborn, Michigan, AS itu akan memberikan ganti rugi sebesar US$550 kepada konsumen yang membeli C-Max Hybrid keluaran 2013. Sedangkan untuk pelanggan yang menyewa akan mendapat US$325.
Karl Brauer selaku Analis Senior Keller Blue Book berharap masalah semacam ini dapat menjadi pembelajaran bagi pabrikan lain agar betul-betul memproduksi mobil sesuai spesifikasi yang dijanjikan.
"Apa yang dialami Ford bukan yang pertama kali. [Seiring munculnya masalah ini] tingkat akuntabilitas produsen otomotif lebih baik, mungkin ini akan jadi masalah yang terakhir," ujar Brauer.
Data yang dihimpun Majalah Consumer Reports menyatakan pamor Ford Fusion dan C-Max Hybrid semakin melorot dari sebelumnya 17% menjadi 21% dipengaruhi masalah ini.
Ford terus berkonsultasi dengan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat terkait indikator pelaksanaan uji konsumsi bahan bakar untuk kendaraan baru. Produsen otomotif itu menjanjikan C-Max Hybrid keluaran 2014 akan jauh lebih hemat bahan bakar.