Bisnis.com, JAKARTA - PT Robert Bosch, perusahaan global penyedia teknologi dan produk layanan, memproyeksikan pertumbuhan penjualan komponen otomotif di Indonesia tahun ini mencapai 50%.
Managing Director Robert Bosch Rudy Karimun mengaku optimitis penjualan tumbuh melihat besarnya potensi industri otomotif nasional di masa mendatang.
"Pertumbuhan penjualan produk otomotif tahun ini kami prediksi bisa lebih dari 30%. Jadi, penjualan kami tumbuh sekitar 50% saya kira sangat realistis," katanya saat ditemui di sela-sela acara laporan keuangan Bosch periode 2012, Rabu (24/7/2013).
Tahun lalu perseroan membukukan penerimaan dari penjualan di Indonesia sebesar US$115 juta atau setara Rp1,18 triliun. Angka itu tumbuh 30% dibandingkan dengan pendapatan selama 2011.
Hingga kini, bisnis komponen otomotif memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Robert Bosch Group sebesar 59% pada 2012. Penerimaan yang terkumpul dari sektor ini mencapai 52,5 miliar euro atau setara Rp711 triliun.
Keyakinan atas pertumbuhan penjualan di Indonesia seiring akan beroperasinya pabrik pertama Bosch pada 2014. Produk utama yang dihasilkan dari pabrik bernilai Rp130 miliar itu adalah injektor dan sensor oksigen.
"Sebetulnya porsi penerimaan kami dari Indonesia kecil masih di bawah 1%. Karena itu, kami perlu lebih banyak investasi di Indonesia mengingat otomotif di sini tumbuh signifikan," tutur Rudy.
Unit usaha Robert Bosch tak hanya ada di Indonesia melainkan ada pula di 9 negara Asean lain. Pasar Asia Tenggara paling banyak menyokong bisnis perseroan adalah Thailand dan Singapura yang menghasilkan US$902 juta, setara Rp9,23 triliun.
Kiprah bisnis Robert Bosch Group menguasai sekitar 25% pangsa pasar di Asia Pasific dan 11% untuk Amerika Serikat. Porsi terbesar tetap di wilayah Eropa sebesar 64%.