Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan BI Rate ke level 6,5% diyakini hanya akan menaikkan tingkat bunga kredit kendaraan sebesar 0,5% hingga 1%.
Chief Executive Officer Astra Credit Companies (ACC) Jodjana Jody menilai kenaikan bunga kredit kendaraan sebesar itu masih bisa ditoleransi.
"Saya rasa periode bunga murah kita sudah alami dalam 1 - 2 tahun belakangan. Kalaupun tahun ini naik 1% itu masih angka yang takkan meredam pertumbuhan otomotif signifikan. Karena begitu masyarakat makmur yang akan dicari adalah konsumsi, termasuk otomotif," ujarnya hari ini, Senin (22/7/2013).
Kenaikan suku bunga kredit itu diproyeksikan berlangsung mulai Agustus 2013 kendati ada pula yang sudah naik sejak bulan ini. ACC optimistis kredit kendaraan pada tahun ini bakal tumbuh 8% - 10% dibandingkan tahun lalu.
"Pembiayaan tahun lalu sebulan sekitar Rp2 triliun sekarang Rp2,2 triliun-Rp2,3 triliun. Target kami menjadi Rp2,4 triliun sampai akhir tahun ini. Kami optimistis karena di semester II akan ada Indonesia International Motor Show lalu akan keluar juga mobil murah," tutur Jodjana.
Sebelumnya, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menyatakan kenaikan suku buka acuan Bank Indonesia biasanya diikuti kenikan suku bunga kredit perbankan untuk kendaraan bermotor. Kenaikan BI Rate juga berpotensi mendongkrak uang muka kredit kendaraan bermotor.
Dalam Rencana Pengembangan Industri Otomotif Kementerian Perindustrian, penjulan mobil tahun ini dipatok mencapai 1,3 juta unit dan produksi 1,1 juta unit. Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan target Gaikindo sebesar 1,2 juta unit.