Bisnis.com, JAKARTA--Pasar kendaraan premium seperti Jeep Wrangler pada paruh kedua tahun ini diyakini tetap perkasa dan relatif tidak akan terdepresi dampak penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi ataupun melambungnya suku bunga bank pasca kenaikan BI Rate menjadi 6,5%.
Harun, Director Sales and Development PT Garansindo Inter Global, agen tunggal pemegang merek Jeep, Doudge dan Chrysler di Indonesia, mengatakan kinerja penjualan kendaraan premium tetap mengalami pertumbuhan karena didukung kemampuan daya beli konsumen yang cukup kuat.
"Pasar kendaraan premium tetap bagus pada smester kedua tahun ini karena banyak orang memiliki simpanan mata uang dolar AS atau kemampuan ekonomi yang tinggi untuk membeli Jeep Wrangler dan mobil luxury lain," katanya di Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Menurutnya, para pecinta kendaraan premium, terutama yang memiliki karakter tersendiri seperti Jeep, Dodge dan Chrysler, tidak segan untuk menjual mobilnya yang lama kemudian membeli lagi unit yang keluaran terbaru.
Pasalnya, membeli dan memiliki kendaraan premium itu ibarat berinvestasi yang cukup menguntungkan karena nilai penyusutan harganya relatif kecil dan harga bekas mobil mewah tersebut tetap dihargai tinggi.
Untuk itulah, lanjutnya, kehadiran Jeep Wrangler Rubicon 10th Anniversary Edition yang dibandrol off the road seharga Rp925 juta-Rp975 juta langsung direspon oleh pasar domestik hingga terjual sebanyak 40 unit beberapa saat setelah diluncurkan di Jakarta pada 16 Juli 2013. (ra)