BISNIS.COM, JAKARTA: Pelaku industri kecil dan menengah komponen otomotif nasional tidak ingin terpinggirkan oleh investor asing yang mulai berdatangan untuk menggarap sektor bisnis yang terkait dengan industri otomotif dalam negeri.
Pertumbuhan industri otomotif menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2013 sedikit lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebanyak 1,1 juta unit, merupakan peluang bagi industri otomotif yang prospektif dan dilirik investor asing.
M. Kosasih, Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif Indonesia (Kikko), mengatakan kehadiran investor besar bidang industri komponen otomotif dari luar negeri seharusnya memberikan manfaat secara langsung bagi industri skala kecil dan menengah (IKM) lokal.
"Investor dari luar yang masuk seharusnya bermitra dengan industri skala kecil dan menengah lokal untuk mengerjakan bagian dari komponen yang diproduksi sehingga ada manfaatnya bagi kami," katanya di Jakarta, Selasa (28/5/2013).
Menurutnya, jika semakin banyak investor asing bidang industri komponen otomotif masuk Indonesia dan tidak memberikan bagian dari pekerjaannya kepada IKM lokal, maka usaha nasional tersebut menjadi terpinggirkan dan hanya menjadi penonton di negerinya sendiri.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah perlu membuat regulasi yang mengatur seluruh investor dari luar negeri di bidang industri komponen otomotif yang akan masuk harus membuat perjanjian kemitraan usaha dengan IKM komponen otomotif lokal.
"Pelaksanaan regulasi tersebut tidak hanya diawal saat memulai investasi atau berproduksi, tetapi dalam perjalanannya tetap harus diawasi oleh pemerintah," tagasnya.
Kosasih menjelaskan pihaknya khawatir investor asing dengan berbagai dalih menolak kemitraan tersebut dengan alasan IKM komponen otomotif lokal tidak memampu mengimbangi perkembangan teknologi mereka dan produknya tidak kompetitif.