Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI KORPORASI: Ford Tutup Usaha di Australia setelah 90 Tahun

BISNIS.COM, JAKARTA--Ford Motor Co. akan menghentikan operasi perusahaannya di Australia setelah 90 tahun beroperasi setelah pendiri Henry Ford pertama kali membuat kendaraan Model T di negara itu tahun 1925.

BISNIS.COM, JAKARTA--Ford Motor Co. akan menghentikan operasi perusahaannya di Australia setelah 90 tahun beroperasi setelah pendiri Henry Ford pertama kali membuat kendaraan Model T di negara itu tahun 1925.

Penguatan mata uang membuat industri otomotif lokal tidak kuat bersaing dengan mobil impor di negara tersebut.

"Ford Australia menghabiskan anggaran dua kali lebih besar dibandingkan dengan operasinya di Eropa dan empat kali lebih besar dibandingkan dengan di negara-negara Asia," ujar  President Ford untuk Australia Bob Graziano, Kamis (23/5/2013).

Dia mengumumkan akan melepas 1.200 tenaga kerja mulai Oktober 2016 di dua pabrik di  Melbourne dan Geelong.

Tiga perusahaan otomotif di Australia tertatih-tatih menghadapi lonjakan nilai mata uang hingga 28% terhadap nilai yen selama setahun. Kondisi itu memicu maraknya impor mobil murah sedangkan ekspor merosot.

Penutupan unit usaha itu mengancam kepercayaan pada industri otomotif sekaligus sebagai pukulan berat bagi Perdana Menteri Julia Gillard. Maklum Gillard memiliki pendukung dari kalangan buruh dan akan menghadapi pemilu pada September 2013.

“Industri otomotif Australia tidak bisa lagi berbangga diri,” ujar Katrina Ell, ekonom Moody’s Analytics di Sydney sebagaimana dikutip Bloomberg. Dia menambahkan bahwa biaya buruh yang tinggi membuat industri itu tidak mampu bersaing dalam jangka panjang dengan negara Asia. Pen guatan mata uang membuat Australia tidak kompetitif lagi, katanya.

Ford, yang memulai perakitan kendaraan Model T di  Geelong, Melbourne pada 1925,  merupakan perusahaan otomotif terkecil di antara tiga perusahaan serupa setelah Toyota Motor Corp. dan General Motors Co. (bas)(Foto:nbcnews.com)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper