Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BISNIS.COM,JAKARTA—Pasar kendaraan roda dua di Pulau Jawa dan Bali dinilai sudah menyentuh titik jenuh dan sulit untuk tumbuh, menyusul anjloknya penjualan di kedua kawasan tersebut sebesar 13% pada kuartal I/2013.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor di Tanah Air pada tiga bulan pertama 2013 mencapai 1,97 juta unit, naik 1,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pulau Jawa masih mendominasi distribusi motor, dengan total penjualan sebanyak 1,04 juta unit atau 53,5% dari total pasar nasional. Diikuti Sumatera 464.871 unit (23,84%), Kalimantan 191.214 (9,81%0, Sulawesi 143.611 unit (7,36%), Bali 73.915 unit (3,79%), dan Irian Jaya 10.819 unit (0,5%).

Kendati memimpin pasar, penjualan motor di Jawa mengalami penurunan 14% pada kuartal I/2013, bersama Bali yang juga terkoreksi 9% pada periode yang sama. Secara kumulatif, total penjualan di kedua wilayah tersebut sebesar 1,11 juta atau anjlok 13% dibandingkan pencapaian kuartal I/2012.

Ketua AISI Gunadi Sindhu Winata mengatakan penjualan sepeda motor di Pulau Jawa dan Bali sudah tidak mungkin lagi tumbuh karena populasi motor hampir menyamai jumlah penduduk di kedua wilayah tersebut.

Saat ini, kata dia, motif konsumen di Jawa dan Bali dalam membeli motor bertujuan untuk mengganti kendaraannya yang sudah usang.

“Jadi memang pasar motor di Jawa dan Bali sudah jenuh. Sekarang bergeser permintaan ke luar wilayah tersebut,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (11/4).

Menurut Gunadi, fenomena tersebut tercermin dari peningkatan penjualan di wilayah Sumatera (25,1%), Kalimantan (2,4%), Sulawesi (16,5%), dan Irian Jaya (7%).

//Turun 18%//

Kendati pasar motor nasional tumbuh 1% pada kuartal I, Gunadi mengatakan tidak semua principal motor yang penjualannya naik.

“Kalau kuartal I/2013 penjualan motor 1,97 juta unit, kemungkinan pada kuartal II  turun [sekitar 18%] menjadi sekitar 1,6 juta unit,” prediksi Gunadi.

Gunadi memperkirakan kondisi pasar motor dalam tiga bulan ke depan tidak lebih baik dibandingkan dengan periode Januari-Maret. Permintaan motor kemungkinan akan terjadi akibat pengetatan aturan uang muka syariah dan pengaruh ajaran baru sekolah.

“Karena biasanya menjelang ajaran baru anak sekolah itu permintaan motor turun karena akan memprioritaskan itu dulu. Terlebih aturan DP syariah mulai berlaku per 1 April,” katanya.

Secara keseluruhan, Gunadi Sindhu Winata meramalkan penjualan motor pada tahun ini hanya berkisar 6,3 juta unit, “atau turun sekitar 12%-13% dibandingkan penjualan tahun lalu.”

**

Data Penjualan Motor Kuartal I Berdasarkan Wilayah Distribusi

Q1/2013          Pangsa  (%)     Q1/2012          (Pangsa (%)

Sumatra                      464,871           23,84               371,323           18.84

Jawa                            1,044,195        53,55               1,217,252        61,76

Bali                              73,915             3,79                 81,424             4,13

Kalimantan                  191,214           9,81                 157,490           7,99

Sulawesi                      143,611           7,36                 123,184           6,25

Irian Jaya                     10,819             0,55                 10,107             0,51

Total                           1,970,823          100                   1,950,047          100

(Sumber: AISI)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agust Supriadi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper