Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN MOTOR: Suzuki Anjlok 43%, Hanya 96.000 Unit

BISNIS.COM,JAKARTA—Penjualan motor Suzuki pada 3 bulan pertama tahun ini anjlok sekitar 43%, dengan hanya mencatatkan angka penjualan kendaraan roda dua sekitar 96.000 unit.

BISNIS.COM,JAKARTA—Penjualan motor Suzuki pada 3 bulan pertama tahun ini anjlok sekitar 43%, dengan hanya mencatatkan angka penjualan kendaraan roda dua sekitar 96.000 unit.

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menuding kebijakan pengetatan uang muka syariah sebagai penyebabnya.

Johan Yahya, General Manager Business and Development PT Suzuki Indomobil Sales 2W, menuturkan jumlah sepeda motor Suzuki yang terjual pada Maret lalu hanya berkisar 28.000-29.000 unit. Realisasi tersebut jauh di bawah penjualan Maret 2012, yang mencapai 40.026 unit.

“Secara total penjualan motor Suzuki pada kuartal I/2013 sekitar 96.000 unit, agak turun jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (8/4).

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor Suzuki pada kuartal I/2012 sebanyak 137.699 unit. Apabila merujuk pada data tersebut, maka performa penjualan motor Suzuki pada tiga bulan pertama tahun ini terkoreksi sekitar 43%.

Menurut Johan, aturan uang muka pembiayaan syariah non-bank yang mulai diperketat pada Januari lalu menjadi faktor utama yang menurunkan permintaan motor Suzuki. Terutama untuk segmen motor bebek dan skutik kelas bawah, yang mayoritas konsumen sangat bergantung pada akses kredit untuk mendapatkannya.

“Kalau untuk motor sport seperti Suzuki Satria relatif tidak sampai 100% terpengaruh aturan DP [uang muka]. Karena dengan harga berkisar Rp19 juta-Rp20 juta, itu sudah masuk kelas premium,” katanya.

Dia menambahkan hampir 50% dari total penjualan motor Suzuki merupakan kontribusi dari Satria. Sementara itu, separuh sisanya, adalah akumulasi sumbangan dari skutik dan motor bebek.

“Mekipun secara penuh aturan DP syariah baru berlaku per 1 April, tetapi kami sudah terkena imbasnya sejak Januari, ketika lembaga pembiayaan syariah non-bank mulai diatur,” tuturnya.

Belajar dari pengalaman kuartal I, Johan Yahya justru optimistis dalam tiga bulan mendatang penjualan SIS akan tumbuh. Keyakinan tersebut didukung oleh rencana SIS meningkatkan penetrasi pasar melalui peluncuran sejumlah varian motor baru.

“Kami tidak hanya fokus pada segmen matik yang memang dominan, tetapi juga segmen lain yang meskipun turun penjualannya tapi masih cukup besar pasarnya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agust Supriadi
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper