BISNIS.COM, DEPOK--Universitas Indonesia meluncurkan dua mobil hemat energi dan ramah ingkungan, Keris RV dan Kalabia evo-3, untuk dilombakan dalam ajang Shell Eco-Marathon Asia 2013 di Malaysia pada 4-7 Juli mendatang.
Shell Eco-Marathon (SEM) merupakan kompetisi otomotif tingkat perguruan tinggi di kawasan Asia, yang diselenggarakan oleh perusahaan minyak Amerika Serikat, Shell, setiap tahun sejak 2010.
Untuk ikut dalam kompetisi otomotif tingkat regional yang keempat kalinya itu, Universitas Indonesia (UI) membentuk dua tim, Tim Nakoela dan Tim Sadewa, yang beranggotakan para mahasiswa dari Fakultas Teknik UI.
Keris RV merupakan kendaraan hemat energi generasi kelima yang dihasilkan Tim Nakoela, dengan mesin berpendingin 110 cc dan dilengkapi teknologi injeksi, dengan target konsumsi bahan bakar 450 km per liter.
Sementara itu, Kalabia evo-3 merupakan kendaraan dengan teknologi ECU (engine control unit) karya Tim Sadewa, yang diklaim ultra-efisien dan ramah lingkungan karena mampu menghasilkan penghematan energi yang sangat besar.
Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi mengatakan SEM merupakan sa;lah satu program pertanggungjawaban sosial (CSR) Shell yang bertujuan agar menginspirasi mahasiswa untuk berinovasi dan menggali solusi dari permasalahan transportasi dan energi di dunia.
Dia mengklaim SEM sebagai program CSR Shell yang paling sukses di Indonesia jika dilihat dari jumlah peserta terus meningkat setiap tahunnya.
“Pertama kali pada SEM 2010 itu peserta dari Indonesia hanya 4 Tim universitas terkemuka. Lalu naik jadi 11 tim (2011), dan tahun lalu jadi 18 tim. Tahun ini ada 51 tim dari seluruh universitas di Indonesia yang melamar dan tersaring 20 tim,” tuturnya.
Menurut Darwin, ada tiga fakta yang tak terbantahkan pada saat ini. Pertama, kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat dunia.
Kedua, semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat karena keterbatasan sumber energi. Ketiga, munculnya permasalahan perubahan iklim akibat konsumsi energi yang berlebihan.
Bambang Sugiarto, Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia, menuturkan kendati sudah beberapa kali meraih tropi kejuaraan pada ajang SEM.
Namun tingkat efisiensi yang dihasilkan oleh kendaraan karya mahasiswa Indonesia masih kalah dari negara tetangga, Thailand.
Kendaraan hemat energi karya anak Bangsa terakhir (2012) baru bisa mencapai tingkat konsumsi bahan bakar 313 km/liter, sedangkan mobil rakitan Thailand sudah ada yang bisa mencapai 2.900 km/liter. Foto: Ilustrasi