JAKARTA -- Kinerja penjualan ban di dalam negeri cukup membantu industri ban di saat ekspornya turun yaitu kebutuhan penggantian pada 2010 sebanyak 10,46 juta unit meningkat jadi 11,10 juta unit pada 2011 dan tahun lalu 11,92 juta unit.
Menurut Azis Pane, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), pasar ban dalam negeri mencapai 17,44 juta unit pada 2012 tersebut, terbagi untuk kebutuhan penggantian atau replacement sebanyak 11,92 juta unit dan kebutuhan industri atau original equipment sebanyak 5,51 juta unit.
Sedangkan untuk kebutuhan industri otomotif di dalam negeri pada 2010 terjual 3,98 juta unit, meningkat menjadi 4,34 juta unit pada tahun berikutnya dan menjadi 5,51 juta unit pada 2012 sesuai dengan pertumbuhan penjualan mobil di dalam negeri.
Azis mengatakan sebaliknya industri ban sepeda motor dalam negeri justru mengandalkan pasar dalam negeri dibandingkan dengan ekspornya yang diperkirakan hanya akan meningkat sekitar 12,3% dari realisasi ekspor tahun lalu sebanyak 1,49 juta unit. nSebab, volume penjualan ban sepeda motor tersebut hanya sebagian kecil dari total penjualan dalam negeri mencapai 45,32 juta unit pada tahun lalu.
"Selama ini ekspor ban sepeda motor volumenya relatif kecil sehingga produsen memfokuskan produknya untuk memenuhi kebutuhan replacement dan original equiptment di dalam negeri yang jumlahnya cukup besar," katanya.
Menurutnya, penjualan ban sepeda motor dalam negeri untuk kebutuhan penggantian atau replacement selama setahun yang lalu mencapai 30,81 juta unit dan kebutuhan industri (original equipment) sebanyak 14,5 juta unit.
Menurut data APBI ekspor ban sepeda motor selama 2012 bergerak pada angka 100.000 unit sampai dengan 150.000 unit per bulan, dengan volume bulanan tertinggi pada Juli mencapai 152.430 unit dan volume terendah sebanyak 100.428 unit pada November.
Dia mengatakan penjualan ban sepeda motor produk lokal untuk industri (original equipment) dalam negeri diproyeksikan tahun ini naik tipis hanya 5%-7% dari realisasi 2012 sebanyak 14,5 juta unit karena melemahnya gairah pasar kendaraan roda dua di dalam negeri.
Volume penjualan ban sepeda motor untuk kebutuhan industri dipengaruhi oleh situasi pasar sepeda motor yang cenderung melemah akibat penaikan uang muka pembiayaan konfensional dan syariah yang berpengaruh sangat besar terhadap realisasi penjualan sepeda motor menjadi turun.
Sementara itu, Azin menjelaskan, volume penjualan ban sepeda motor untuk kebutuhan industri pada tahun ini tidak meningkat secara signifikan karena sejalan dengan proyeksi penjualan sepeda motor nasional yang terdepresi oleh kebijakan uang muka pembiyaan syariah yang berlaku muai Januari 2013.
"Namun, idustri ban sepeda motor lokal masih tertolong oleh penjualan untuk kebutuhan penggantian atau replacement yang diperkirakan dapat meningkat sekitar 10%-15% dari realisasi penjualan tahun lalu sebanyak," ujarnya.
Menurutnya, penjualan untuk replecement cukup tinggi, terkait dengan batas masa pakai ban sepeda motor yang digunakan setiap rata-rata 1,5 tahun, sehingga perlu diganti ban depan dan belakangnya karena sudah gundul. (dot)
Tabel: Produksi dan pemasaran ban mobil 2012 (unit)
2010 | 2011 | 2012 | |
Produksi | 49.855.000 | 51.811.500 | 49.859.300 |
Replacement | 10.466.500 | 11.106.700 | 11.922.900 |
Original Equipment | 3.982.800 | 4.343.500 | 5.518.800 |
Ekspor | 35.116.500 | 35.881.900 | 32.116.900 |
Sumber : APBI