Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitsubishi Pacu Produksi, Inden Xpander Tinggal 1--2 Bulan

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) mengungkapkan waktu tunggu masyarakat di dalam negeri yang ingin membeli low multipurpose vehicle (LMPV) Xpander hanya tinggal 1-2 bulan.
Mitsubishi tampilkan Xpander di GIIAS Makassar 2018. /MKKSI
Mitsubishi tampilkan Xpander di GIIAS Makassar 2018. /MKKSI

Bisnis.com, JAKARTA—PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) mengungkapkan waktu tunggu masyarakat di dalam negeri yang ingin membeli low multipurpose vehicle (LMPV) Xpander hanya tinggal 1-2 bulan.

Pengurangan waktu inden tersebut seiring dengan peningkatan produksi yang mulai dilakukan oleh perusahaan sejak Juli 2018.

Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT MMKSI, mengungkapkan masyarakat yang ingin mendapatkan kendaraan roda empat Xpander masih harus menunggu 1-2 bulan pada saat ini.

“Sampai saat ini masih inden 1—2 bulan, sudah cukup berkurang jauh dari sebelumnya,” kata Imam kepada Bisnis, Kamis (20/9/2018).

Dia menambahkan, total penjualan ritel LMPV Xpander sebanyak 53.306 unit dari Januari sampai Agustus tahun ini. Sementara penjualan ritel pada Agustus 2018 sebanyak 6.656 unit.

Kemudian, penjualan ke dealer Xpander pada Januari—Agustus 2018 sebanyak 54.441 unit, dan wholesales pada Agustus 2018 saja mencapai 6.923 unit.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dilihat Bisnis, penjualan ritel Mitsubishi Motors sebanyak 99.012 unit pada Januari—Agustus 2018.

Oleh karena itu, kontribusi penjualan ritel Xpander lebih dari setengah total penjualan perusahaan, begitu juga dengan kontribusi penjualan dari pabrikan ke dealer pada periode Januari—Agustus 2018.

Produksi Xpander, masih dalam data Gaikindo, terus menunjukkan peningkatan dari Januari sampai Agustus tahun ini. Pada dua bulan pertama semester kedua 2018, produksi Xpander mencapai 20.825 unit dengan perincian 10.386 unit pada Juli dan 10.439 unit pada Agustus tahun ini.

Produksi Xpander pada enam bulan pertama tahun ini mencapai 44.239 unit. Oleh karena itu, rata-rata produksinya sekitar 7.000 unit per bulan. Sepanjang delapan bulan tahun ini, produksi terendah berada pada Juni, dengan jumlah 4.611 unit.

Masih berdasarkan data Gaikindo, produksi Xpander sepanjang delapan bulan tahun ini sebanyak 65.064 unit atau sekitar 63,12% terhadap total produksi Mitsubishi Motors dari Januari sampai Agustus 2018, yakni 103.085 unit.

Dalam siaran pers beberapa waktu lalu, Osamu Masuko, CEO Mitsubishi Motors, mengungkapkan pada awalnya Xpander direncanakan untuk diproduksi sebanyak 100.000 unit pada tahun fiskal 2018.

Akan tetapi, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan rencana produksi LMPV tersebut sebesar 20% menjadi 120.000 unit pada tahun fiskal 2018 guna memastikan waktu inden dapat ditangani dengan baik.

Perusahaan, lanjutnya tengah memelajari peningkatan produksi selanjutnya terkait dengan kendaraan bermotor mobil Xpander. Adapun PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indoensia (MMKI) berencana untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dengan target 150.000 unit pada tahun fiskal 2019.

MMKI telah melakukan investasi untuk penambahan fasilitas pengelasan dan perakitan dalam rangka meningkatkan jumlah produksi Xpander menjadi 10,000 unit perbulan. Selain untuk pasar dalam negeri, perusahaan juga memroduksi Xpander untuk pasar ekspor.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto, mengungkapkan Mitsubishi akan mengimpor kendaraan bermotor mobil Pajero Sportnya untuk sementara waktu seiring peningkatan target ekspor Xpander.

“Selama ini dia mengejar kebutuhan ekspor yang katanya disampaikan ke saya 50.000 unit per tahun, dari 30.000 unit akan naik ke 50.000 unit,” kata Harjanto kepada Bisnis, belum lama ini.

Dia menjelaskan, Mitsubishi akan meminta untuk melakukan impor kendaraan roda empat Pajero Sport untuk sementara waktu lantaran lini produksi kendaraan tersebut akan digunakan untuk memroduksi Xpander yang akan diekspor lebih banyak.

Impor Pajero Sport dilakukan guna me-maintanance pasar sport utility vehicle (SUV) tersebut di dalam negeri. Tidak hanya itu, impor juga dilakukan oleh perusahaan sembari menyelesaikan fasilitas lini produksi yang sedang dibangun untuk Xpander.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper