Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Otomotif, Faisal Basri: Bisa Tumbuh 5%

Penjualan kendaraan bermotor mobil bisa tumbuh 5% pada 2018 kalau industri otomotif memiliki strategi penjualan.
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4). Ajang pameran industri otomotif yang berlangsung pada 27 April-7 Mei 2017 ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp3,1 triliun. ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4). Ajang pameran industri otomotif yang berlangsung pada 27 April-7 Mei 2017 ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp3,1 triliun. ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum

Bisnis.com, JAKARTA -  Penjualan kendaraan bermotor mobil bisa tumbuh 5% pada  2018 kalau industri otomotif  memiliki strategi penjualan.

Hal itu dikatakan oleh Ekonom senior "Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)" Faisal Basri, di Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Dalam diskusi bertema "Pengembangan Pasar Domestik dan Meningkatkan Ekspor Kendaraan Bermotor"  Faisal mengatakan industri otomotif harus memiliki strategi penjualan di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan pada level lima persen.

"Terlihat ada pertumbuhan ekonomi provinsi yang jauh di atas rata-rata. Industri otomotif harus promosi khusus ke sana. Saya yakin kalau itu dilakukan pertumbuhan industri otomotif bisa mengarah lima sampai sepuluh persen," kata Faisal.

Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), industri kendaraan bermotor dalam beberapa tahun terakhir mengalami stagnansi.

Penjualan kendaraan bermotor pada 2017 tercatat sebesar 1.079.534 unit atau hanya naik 1,6% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun demikian, Faisal menilai peluang bagi industri otomotif untuk meningkatkan penjualan mobil masih sangat besar. Hal itu karena jumlah kepemilikan mobil per kapita di Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand.

Dia memaparkan ada 10 dari 17 sektor dengan pertumbuhan di atas rata-rata, yakni salah satunya yang terbesar adalah sektor jasa. Dengan demikian, profesi di bidang ini pun tentu memiliki pendapatan yang tumbuh signifikan.

"Di sektor jasa, industri otomotif harus lebih aktif promosi pada profesi jasa, seperti dokter, dosen, suster dan 'business service', seperti akuntan. Itu yang pertumbuhan pendapatannya signifikan," kata dia.

Selain itu, promosi khusus juga harus dilakukan ke sejumlah provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi Selatan, Bali, NTB dan NTT.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler