Bisnis.com, JAKARTA – Akhirnya salah satu mobil Lamborghini yang telah lama dinanti telah dirilis, Lamborghini Urus.
Diluncurkan di Sant'Agata Bolognese, Italia, kehadiran Urus menandai kembalinya Lamborghini ke pasar Sport-Utility Vehicle (SUV) yang telah lama tidak diisi setelah terakhir mengisi pasar ini di 1993 dengan Lamborghini LM002.
Urus memiliki mesin 4.000 cc Twin Turbo V8 yang memiliki tenaga hingga 650 PS dan torsi maksimal 850 Nm, yang disalurkan dengan transmisi otomatis dan berpenggerak 4 roda (4WD). Dengan mesin ini, Urus mampu mencapai 0 hingga 100 km/jam dalam dalam 3,6 detik dan memiliki kecepatan maksimal hingga 305 km/jam.
Di dalam, Urus memiliki dashboard tipis yang terinspirasi oleh LM002. Bentuk heksagonal khas Lamborghini menghiasi ventilasi udara, gagang pintu, dan cup-holder di mobil ini. Pembeli dapat memilih kursi belakang dengan opsi tempat duduk dengan normal sehingga bisa menampung lima orang, atau dengan opsi 2+2 kursi.
Kulit berkualitas tinggi, alcantara, serat karbon, dan kayu yang dipoles penuh.
Baca Juga
Opsi standar Lamborghini ini ditawarkan dengan velg 21 inci. Namun, konsumen dapat meng-upgrade pembelian dengan menambahkan opsi velg 23 inci, sound system Bang & Olufsen 3D 1.700 watt dengan 21 speaker, atau paket off-road dengan reinforced bumber dan underfloor protection.
SUV yang dibanderol dengan harga US$200.000 atau sekitar RP2,7 miliar ini juga dilengkapi teknologi baru Lamborghini seperti tailgate belakang yang dioperasikan secara elektrik melalui tuas di pintu pengemudi, tombol pada kunci, atau tombol manual pada tailgate itu sendiri.
"Lamborghini adalah permata tersembunyi, dan menambahkan SUV Urus dalam lini perusahaan akan mendorong volume penjualan mendekati pesaing senegaranya, Ferrari," analis Bloomberg Intelligence Michael Dean mengatakan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Bloomberg.
Dean menambahkan, SUV tersebut tersebut dapat mengangkat pendapatan Lamboghini lebih dari 50% pada 2019. Urus akan menghasilkan lebih dari dua kali lipat produksi tahunan perusahaan yang terjual kurang dari 3.500 unit di seluruh dunia, menurut Lamborghini.
SUV ini diharapkan membantu mendongkrak penjualan di China, yang menjadi pasar mobil terbesar di dunia, dimana pembeli lebih memilih sedan dan crossover besar. Tahun lalu Lamborghini hanya menjual 188 unit di China, dibandingkan dengan 303 di Inggris yang notabene memiliki pangsa 90% lebih kecil.
.jpg?w=348&h=261)
