Bisnis.com, JAKARTA – Tesla Inc mengatakan pada Senin (7/8/2017), bahwa pihaknya akan mengumpulkan dana sekitar US$ 1,5 miliar (Rp 20 triliun) melalui penawaran obligasi guna meningkatkan produksi sedan listrik terbaru Tesla Model 3.
Penawaran utang tersebut datang setelah Tesla menerima ribuan pemesanan untuk Tesla Model 3 dengan rata-rata 1.800 unit per hari sejak mobil tersebut diluncurkan akhir Juli lalu.
Tesla yang dipimpin oleh Elon Musk mengandalkan Model 3 sebagai mobil yang dijual dengan harga tidak mahal agar bisa menjadi produsen mobil listrik massal yang menghasilkan keuntungan.
Baca Juga
Pada peluncuran itu, Musk mengatakan perusahaan akan menghadapi "setidaknya enam bulan proses manufaktur neraka" karena harus meningkatkan produksi Model 3 yang memiliki harga dasar US$ 35.000 (sekitar Rp 466 juta).
Sebenarnya, Tesla memiliki uang tunai lebih dari US$ 3 miliar pada akhir kuartal II, dibandingkan dengan US$ 4 miliar pada akhir kuartal sebelumnya dan US$ 3,25 miliar di tahun sebelumnya.
Pinjaman tunai Tesla, yang diperkirakan mencapai US$ 2 miliar tahun ini, telah mendorong para short-seller seperti Green Eowlon dari Greenlight Capital untuk bertaruh melawan perusahaan Palo Alto, California, demikian Reuters.