Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kendaraan Bermotor CBU dan CKD Kurang Menggembirakan

Total ekspor kendaraan bermotor baik mobil maupun motor dalam keadaan utuh (completely build up/CBU) maupun dalam keadaan terpisah (completely knock down/CKD) pada tahun 2015 tumbuh tidak signifikan, naik tipis di bawah 3%.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Total ekspor kendaraan bermotor Indonesia baik mobil maupun motor dalam keadaan utuh (completely build up/CBU) maupun dalam keadaan terpisah (completely knock down/CKD) pada tahun 2015 tumbuh tidak signifikan, naik tipis di bawah 3%.

Secara keseluruhan hingga saat ini total ekspor kendaraan bermotor produksi Indonesia dikirim ke lebih dari 80 negara.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, total ekspor CBU 2015 mencapai 207.691 unit atau naik sekitar 2,5% dibandingkan realisasi 2014 yang mencapai 202.273 unit.

Sedangkan untuk total ekspor CKD 2015 sebanyak 108.770 unit atau hanya naik 0,2% dibandingkan realisasi 2014 sebanyak 108.580 unit.

Secara keseluruhan hingga saat ini total ekspor kendaraan bermotor produksi Indonesia dikirimkan ke lebih dari 80 negara.

Meski demikian, pemerintah optimistis industri otomotif nasional terus tumbuh meski dalam beberapa tahun terakhir terjadi krisis ekonomi dunia yang berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat.

"Dalam situasi tersebut, produksi dan penjualan otomotif nasional tetap tumbuh," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), I Gusti Putu Suryawirawan dalam rilis Kemenperin, Selasa (9/2/2016).

Pada tahun 2015, total volume produksi industri otomotif Indonesia mencapai 1.098.780 unit dan volume penjualan sebanyak 1.013.291 unit.

Pada 2020, produksi mobil diperkirakan akan mencapai 2,5 juta unit dengan target ekspor lebih dari 600 unit.

Pada 2025, produksi mobil diperkirakan mencapai 4,1 juta unit.

"Kementerian Perindustrian masih optimistis perkembangan industri otomotif di Indonesia akan terus berkembang. Hal ini berdasarkan peluang pasar dalam negeri masih cukup besar dan berpeluang untuk diekspor," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper