Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Listrik Murah Toyota bZ3X Laris di China, Berpotensi Masuk RI?

Toyota angkat bicara soal kemungkinan masuknya mobil listrik murah bZ3X ke Indonesia. Mobil tersebut merupakan hasil kolaborasi Toyota dengan produsen China.
Rekomendasi mobil listrik murah di Indonesia./Pixabay-andreas160578
Rekomendasi mobil listrik murah di Indonesia./Pixabay-andreas160578

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Toyota telah meluncurkan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) Toyota bZ3X yang merupakan hasil kerja sama dengan pabrikan China, Guangzhou Automobile Group (GAC).

Melansir Reuters pada Rabu (19/3/2025), harga mobil Listrik bZ3X dibanderol 104.800 yuan atau sekitar Rp239,2 jutaan. Sejak perdana diluncurkan di Beijing Auto Show pada akhir 2024 lalu, pesanan bZ3X tembus 10.000 unit dalam waktu satu jam setelah peluncuran.

Sebagai perbandingan, model mobil listrik BZ (Beyond Zero), Toyota bZ4X di Indonesia dibanderol seharga Rp1,19 miliar. Lantas, apakah mobil listrik murah Toyota bZ3X tersebut berpeluang masuk Indonesia dan diproduksi lokal?

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, bZ3X merupakan mobil listrik hasil kolaborasi Toyota dengan produsen lokal di China, sehingga mobil tersebut memang didesain khusus untuk konsumen China. 

"Itu kan supply chain-nya di China. Jadi jangan sampai masuk ke kita 100% impor, kami juga harus pikirkan itu," kata Bob di Jakarta, dikutip Rabu (19/3/2025).

Dia pun menegaskan, belum tentu mobil listrik juga sukses jika diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, lantaran ada perbedaan karakteristik konsumen dan juga infrastruktur jalan.

Sebagai contoh, lanjut Bob, kondisi infrastruktur jalan di China mayoritas merupakan jalanan lurus dengan ruas yang besar dan minim putaran balik, sehingga radius putar dibuat jauh. Hal itu berbeda dengan kondisi jalanan di Indonesia yang relatif lebih sempit dan banyak putaran balik.

"Jadi, intinya kami harus bisa membaca kebutuhan konsumen yang ada di China. Kami juga harus pelajari konsumen di Indonesia. Belum tentu yang di China sukses, di kita juga sukses, karena infrastrukturnya berbeda," jelasnya.

Namun, pada dasarnya, Toyota juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menciptakan kendaraan elektrifikasi yang cocok untuk konsumen Indonesia.

"Kami terbuka kolaborasi dengan berbagai pihak. Nanti kami coba petakan bersama, intinya apa yang kami bisa perbuat, kami lakukan. Kita juga harus bekerja sama tidak hanya dalam negeri, tetapi juga kerja sama regional dan global," pungkasnya.

Sebagai informasi, di segmen elektrifikasi, Toyota masih mengandalkan model hybrid electric vehicle (HEV) yang menjadi tulang punggung penjualan domestik dan ekspor.

Adapun, ekspor mobil hybrid Toyota, termasuk Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid HEV tembus 18.553 unit pada 2024. Angka ini naik 111% dibandingkan pencapaian 2023 sebesar 8.792 unit.

Kedua varian kendaraan elektrifikasi yang diproduksi di Pabrik TMMIN Karawang Plant 1 ini semakin diminati konsumen global di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper