Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon 100% PPnBM Mobil Listrik dan Terbangunnya Optimisme

Diskon PPnBM hingga 100% bagi mobil listrik diharapkan akan membuat penjualan pada tahun ini kian moncer
Rizqi Rajendra,Surya Dua Artha Simanjuntak
Senin, 13 Januari 2025 | 07:00
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati resmi menerbitkan aturan diskon pajak penjualan atas barang mewah alias PPnBM hingga 100% untuk mobil listrik sepanjang 2025.

Aturan itu tertera dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 135/2024. Beleid tersebut ditandatangani dan diundangkan pada 31 Desember 2024.

Dalam pertimbangannya, disebutkan PMK No. 135/2024 itu diterbitkan untuk menjaga keberlanjutan kebijakan pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Dalam Pasal 3 ayat (1) dan (2), dijelaskan ada dua jenis diskon pajak yang diberikan. Pertama, PPnBM untuk impor mobil listrik berbasis baterai dalam keadaan utuh (completely built up/CBU) ditanggung pemerintah (DTP) 100%.

Kedua, PPnBM untuk penyerahan (baik dari produsen, distributor, atau penjual ke konsumen atau perusahaan) mobil listrik berbasis baterai dalam keadaan terurai (completely knocked down/CKD) DTP 100%.

"PPnBM yang ditanggung pemerintah sebagai dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan untuk masa pajak Januari 2025 sampai dengan masa pajak Desember 2025," jelas Pasal 3 ayat (3).

Meskipun bukan 'barang baru', diskon PPnBM pada tahun ini mulai menggairahkan industri otomotif Tanah Air. Hal ini terbukti dari beberapa pabrikan yang sudah mengumumkan akan memboyong kendaraan listriknya ke Indonesia.

HPM Siap Boyong Honda e:N1 

PT Honda Prospect Motor (HPM) siap memboyong mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) baru pada tahun ini, usai pemerintah resmi menerbitkan aturan diskon pajak penjualan atas barang mewah alias PPnBM hingga 100% untuk mobil listrik sepanjang 2025.

Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan perseroan mengapresiasi upaya pemerintah untuk meningkatkan pasar mobil listrik di Indonesia dengan menyiapkan berbagai insentif. 

"Kami akan pelajari secara lebih detail mengenai aturan teknis dari insentif ini untuk penerapannya di produk kami," ujar Billy kepada Bisnis pada Kamis (9/1/2025).

Adapun, Honda telah memiliki roadmap untuk mewujudkan visi elektrifikasi di Indonesia, dengan memperkenalkan beberapa model kendaraan listrik anyar.

Saat ini Honda telah memperkenalkan beberapa produk hybrid sebagai transisi dan akan mulai meluncurkan mobil BEV di tahun 2025 yaitu Honda e:N1 atau yang disebut-sebut sebagai HR-V listrik.

Berdasarkan laman resmi Honda, SUV listrik Honda ini pertama kali diperkenalkan di China pada 2022 dengan nama Honda e:NS1 dan e:NP1. Lalu diperkenalkan untuk pasar Eropa pada pertengahan 2023 dengan nama Honda e:NY1. 

Sementara untuk kawasan Asia Tenggara, model ini diproduksi pada akhir 2023 dan secara resmi diperkenalkan pada pasar Thailand pada awal 2024 lalu.

Billy memastikan peluncuran Honda e:N1 pada semester I/2025 mendatang, namun dia belum dapat memberikan informasi secara detail terkait model tersebut diimpor dari negara mana.

"Sebisa mungkin semester I rencananya kami luncurkan. Impor dari mananya nanti sewaktu diluncurkan akan kami infokan ya," pungkas Billy.

Toyota Genjot Elektrifikasi

PT Toyota Astra Motor (TAM), yang dinaungi Grup PT Astra International Tbk. (ASII), tengah mengkaji peluang untuk meluncurkan mobil listrik baru, usai pemerintah resmi menerbitkan aturan diskon pajak penjualan atas barang mewah alias PPnBM hingga 100% untuk mobil listrik sepanjang 2025.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, aturan ini adalah perpanjangan dukungan pemerintah yang sudah ada pada tahun sebelumnya.

Sejalan dengan aturan tersebut, menurutnya, pasar mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) di Indonesia masih ada peluang untuk bertumbuh, khususnya di kota-kota besar.

Kendati demikian, Anton mengatakan, jika kendaraan elektrifikasi ingin berkembang pesat, maka perlu dikombinasikan dengan mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

"Tetap ada potensi [pasar BEV bertumbuh], khususnya di kota besar seperti Jakarta, tetapi kalau mobil elektrifikasi mau berkembang ke seluruh Indonesia, harus ada kombinasi dengan HEV," ujar Anton kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

Perlu diketahui, saat ini Toyota baru mempunyai satu model BEV, yakni Toyota bZ4X yang harganya relatif premium di kisaran Rp1,19 miliar.   

Ke depannya, Anton mengatakan, tidak menutup kemungkinan perseroan akan meluncurkan model BEV dengan harga terjangkau. Hanya saja, saat ini dia belum dapat membeberkan informasi tersebut secara rinci.

"Iya, kami selalu mempelajari untuk model-model baru elektrifikasi, tetapi detilnya belum bisa di-share sekarang ya," jelasnya.

Di ranah elektrifikasi, saat ini fokus Toyota yaitu mengembangkan model-model hybrid. Terbukti, Toyota memiliki sejumlah model mobil hybrid rakitan lokal seperti Kijang Innova Zenix Hybrid hingga Yaris Cross Hybrid dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 70%.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper