Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor membeberkan strategi elektrifikasi perseroan untuk memperkuat posisi di pasar Indonesia, terutama di tengah dominasi merek-merek asal China dalam segmen mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV).
Chief Brand & Customer Officer, MC-Japan-ASEAN Chairperson Nissan Motor Co Ltd, Asako Hoshino mengatakan, sejatinya perseroan merupakan salah satu pionir yang memasarkan model BEV, dengan diluncurkannya Nissan LEAF pada 2010, salah satu kendaraan listrik pertama yang diproduksi massal di dunia.
Seiring dengan hal tersebut, Nissan mempelajari gaya berkendara para konsumennya, termasuk di Indonesia. Hal itu bertujuan untuk menentukan strategi Nissan dalam jangka panjang.
“Jadi, sebenarnya kalau kita ingat, Nissan yang pertama kali produksi massal untuk BEV, pada 2010, melalui Nissan LEAF. Pengalaman dan pengetahuan yang kami dapat dari Nissan LEAF selama bertahun-tahun, terakumulasi menjadi awal lahirnya e-POWER – teknologi unik Nissan yang menawarkan inovasi berkendara 100% elektrik tanpa cemas akan charging. Karena buat Nissan, kami mementingkan pengalaman konsumen jangka panjangnya," ujar Hoshino di Jakarta, pada Jumat (6/12/2024).
e-POWER: Solusi Tepat untuk Pasar Indonesia
Sejauh ini, Nissan telah memiliki berbagai model elektrifikasi seperti Nissan LEAF di segmen BEV. Lalu, di segmen hybrid serial ada Nissan Kicks e-POWER, dan Nissan Serena e-POWER.
Menurut Hoshino, teknologi e-POWER merupakan yang paling cocok di Indonesia. Pasalnya, saat ini infrastruktur pengisian daya dan produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia masih terbatas.
“Sepertinya, tidak dalam waktu dekat ini bahwa semuanya akan langsung beralih ke EV. Karena kalau kita lihat, ada beberapa tantangan infrastruktur, kemudian juga kapasitas produksi baterai yang masih terbatas. Jadi, Nissan melihat e-POWER ini cocok sebagai penjembatan,” katanya.
Sebagai informasi, teknologi Nissan e-POWER dilengkapi mesin Internal Combustion Engine (ICE) dengan generator listrik inverter, baterai dan motor listrik. Berbeda dengan kendaraan hybrid pada umumnya, mesin ICE pada e-POWER hanya berfungsi sebagai pengisi daya listrik baterai, bukan sebagai penggerak roda, sehingga memberikan pengalaman berkendara elektrik sepenuhnya tanpa perlu mengkhawatirkan pengisisan daya eksternal.
Memperkenalkan Model Baru dalam Media Test Drive
Pada kesempatan media test drive pekan lalu, Nissan juga menghadirkan model-model yang belum dipasarkan di Indonesia, seperti Nissan Ariya, Sakura, dan X-Trail e-POWER. Hoshino menyebutkan bahwa ini merupakan upaya untuk menawarkan pengalaman baru yang dapat memberikan kesan positif bagi konsumen di Indonesia.
“Kami sangat menantikan antusiasme positif dari masyarakat terhadap model-model ini. Hal ini akan memperkuat strategi kami dalam melakukan penetrasi ke pasar Indonesia melalui line-up elektrifikasi,” ungkap Hoshino.
Peran Penting Nissan Motor Distributor Indonesia dalam Mengembangkan Merek Nissan di Indonesia
Dalam mewujudkan strategi tersebut, PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) memainkan peranan penting dalam mengelola merek Nissan di Indonesia. Dengan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan dan preferensi konsumen lokal, NMDI berupaya menghadirkan produk-produk yang relevan dan inovatif, serta memperkuat citra Nissan sebagai merek yang berkomitmen pada teknologi elektrifikasi dan mobilitas berkelanjutan.
Indonesia sebagai Pasar Strategis bagi Nissan
Kendati demikian, menurutnya Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Nissan, terutama di kawasan ASEAN. Alhasil, tidak menutup kemungkinan Nissan akan memasarkan berbagai model elektrifikasi ke depannya, seperti Nissan X-Trail e-POWER, hingga segmen BEV seperti Nissan Ariya dan Sakura. Selain itu Nissan juga akan terus memperkuat merknya di Indonesia.
“Masyarakat Indonesia ini sangat tertarik untuk menyambut teknologi baru. EV experience-nya yang penting terus kami tingkatkan untuk pasar Indonesia. Jadi, e-POWER ini paling cocok teknologinya untuk Indonesia,” pungkasnya.
Adapun, teknologi e-Power memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan mesin hibrida para kompetitornya.
Teknologi Nissan e-POWER dilengkapi mesin Internal Combustion Engine (ICE) dengan generator listrik inverter, baterai dan motor listrik.
Berbeda dengan kendaraan hybrid pada umumnya, mesin ICE pada e-POWER hanya berfungsi sebagai pengisi daya listrik baterai, bukan sebagai penggerak roda, sehingga memberikan pengalaman berkendara elektrik sepenuhnya tanpa perlu mengkhawatirkan pengisisan daya eksternal.
Walhasil, dengan teknologi ini, konsumen Nissan mendapatkan banyak manfaat seperti konsumsi bahan bakar yang lebih irit hingga mendukung transisi menuju energi yang lebih hijau.