Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Batal Investasi di Indonesia, Tesla Juga 'PHP' Thailand?

Produsen mobil listrik Tesla milik Elon Musk tak hanya batal berinvestasi di Indonesia, tetapi juga dikabarkan batal membangun pabrik di Thailand.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Tesla dikabarkan batal membangun pabrik mobil listrik di Thailand dan memilih fokus untuk mengembangkan stasiun pengisian daya kendaraan listrik saja.

Dilaporkan oleh portal berita Thailand, The Nation, dikutip Jumat (9/8/2024), keputusan tersebut menyusul pemberhentian tim eksekutif Tesla yang mengunjungi Thailand pada November-Desember 2023 lalu.

Adapun, batalnya investasi perusahaan milik Elon Musk itu di Thailand disebut bagian dari penarikan investasi Tesla di seluruh Asia dan sekitarnya.

"Tesla saat ini hanya mendiskusikan stasiun pengisian daya, dengan rencana pabrik yang ditangguhkan tidak hanya di Thailand tetapi juga di seluruh dunia. Mereka tidak melanjutkannya di Malaysia, Indonesia, atau di mana pun kecuali di China, Amerika, dan Jerman," ujar seorang sumber dari pemerintahan.

Diberitakan Reuters pada Maret 2024, Tesla melakukan pembicaraan dengan pemerintah Thailand untuk rencana pembangunan fasilitas produksi di negara tersebut setelah melakukan survei lokasi pada akhir tahun lalu.

Seorang pejabat dari kata kantor perdana menteri Thailand, Supakorn Congsomjit mengatakan, pemerintah Thailand telah menawarkan Tesla 100% energi hijau untuk menjalankan fasilitas yang dapat memproduksi mobil listrik atau baterai.

Sementara itu, Tesla juga dipastikan belum akan berinvestasi di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan juga mengungkapkan bahwa pemerintah tak lagi gencar dalam merayu Tesla agar mau berinvestasi membangun pabrik di Indonesia. Pemerintah kini justru melirik perusahaan mobil listrik lain asal China, yaitu BYD.

"Appetite kami untuk masuk ke Tesla itu sekarang sudah agak kurang karena ada BYD dan BYD kita lihat kualitasnya bagus, harganya murah, modelnya bagus," ujarnya dalam forum gelar wicara bertajuk ‘Ngobrol yang Paten-Paten Aja Bareng Menko Marinves’ di Menara Global, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/6/2023).

Tak hanya itu, Luhut melanjutkan bahwa terdapat alasan lain Indonesia tidak lagi menaruh harapan pada investasi Tesla. Menurutnya, hingga saat ini, Elon Musk enggan menanamkan modalnya di berbagai negara untuk pabrik mobil listrik tersebut.

"Ya dia memang belum mau investasi saat ini di mana saja. Jadi saya ulangi di mana saja karena memang dia punya mobil itu agak oversupply," pungkas Luhut.

Berdasarkan catatan Bisnis, wacana Tesla berinvestasi di Indonesia beberapa kali dilontarkan oleh pemerintah. Kabar Tesla hendak menanamkan investasi ke Indonesia muncul setelah Presiden Joko Widodo berbicara dengan Elon Musk melalui telepon pada Desember 2020.

Pada akhir Januari 2021, Menteri Investasi/Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeklaim bahwa Tesla akan segera menandatangani kontrak investasi di Indonesia pada 2021. Namun, dia tidak secara gamblang menyebutkan kapan hal itu terealisasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper