Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BYD Beri Sinyal akan Produksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia

BYD tengah mengkaji peluang memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia
Deretan mobil PT BYD Motor Indonesia yang bakal diserahkan kepada konsumen di Indonesia. - Bisnis/Nuhansa Mikrefin
Deretan mobil PT BYD Motor Indonesia yang bakal diserahkan kepada konsumen di Indonesia. - Bisnis/Nuhansa Mikrefin

Bisnis.com, BANDUNG - Jenama asal China PT BYD Motor Indonesia memberi sinyal akan memproduksi baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan pihaknya tengah mengembangkan studi komprehensif terkait produksi lokal baterai EV tersebut.

"Ya, kalau baterai itu beberapa pertimbangan yang kami juga lagi kalkulasi dan riset, karena itu road map yang panjang ya, dan itu butuh comprehensive study juga terhadap demand-nya,” ujar Luther di sela acara Media Drive BYD M6 di Bandung, Kamis (8/8/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan latar belakang BYD yang sejatinya merupakan produsen baterai terbesar di dunia, maka perseroan siap untuk memproduksi lokal baterai EV di Indonesia.

"It’s only matter of research saja, studi terhadap market. Jadi ketika semuanya sudah siap dan memang suatu keniscayaan, ya tentunya kami harusnya lebih siap ya karena kami produsen baterai,” jelasnya.

Sebagai informasi, BYD memulai bisnisnya sebagai penyedia baterai isi ulang pada 1995. Setahun setelahnya, BYD memasuki bisnis sebagai produsen baterai litium-ion untuk ponsel. Barulah pada 2003, BYD mengumumkan masuk ke manufaktur otomotif dan mengembangkan mobil-mobil penumpang.

Saat ini, di Indonesia sudah ada produsen baterai EV, yakni konsorsium Hyundai dan LG Energy yang siap mengoperasikan pabrik ekosistem baterai mobil listrik di Cikarang dan Karawang, Jawa Barat.

Fasilitas pertama yang dibangun itu dioperasikan oleh PT HKML Battery. Total investasi mencapai US$1,1 miliar, setara Rp15,6 triliun, dengan kapasitas produksi sel baterai mencapai 10 GWh per tahun.

Selain itu, Hyundai juga membangun fasilitas packing baterai yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. PT Hyundai Energy Indonesia yang menjalankan fasilitas produksi packing itu menelan investasi sebesar US$60 juta, atau sekitar Rp900 miliar.

Tak hanya Hyundai, ada juga PT Indonesia BTR New Energy Material sebagai produsen anoda untuk baterai kendaraan listrik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah. Fasilitas produksi baterai itu telah diresmikan Presiden Joko Widodo kemarin, 7 Agustus 2024.

PT Indonesia BTR New Energy Material adalah anak usaha dari BTR New Material Group, perusahaan asal China yang merupakan salah satu produsen utama komponen anoda di dunia. Investasi perusahaan ini di Indonesia dilakukan dalam dua tahap, dengan nilai US$478 juta pada tahap pertama dan US$299 juta pada tahap kedua.

Sementara itu, BYD Indonesia pada bulan lalu telah menandatangani nota kesepahaman untuk membangun fasilitas manufaktur berkapasitas 150.000 unit per tahun di Subang Smartpolitan, Jawa Barat. Kawasan industri itu dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya (SCS), entitas dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper