Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Ketatnya Prosedur Keselamatan di Shell Eco-Marathon 2024

Peserta Shell Eco-marathon Asia Pasific and the Middle East 2024 telah melewati prosedur keamanan ketat di Sirkuit International Mandalika.
Suasana antrean tes inspeksi teknis di Sirkuit International Mandalika pada Kamis (4/7/2023)./ BISNIS - Yanita Petriella
Suasana antrean tes inspeksi teknis di Sirkuit International Mandalika pada Kamis (4/7/2023)./ BISNIS - Yanita Petriella

Bisnis.com, PRAYA – Sebanyak lebih dari 60 tim dari 78 tim peserta telah lolos dalam tes inspeksi teknis yang ketat mengikuti pertandingan on track lintasan di Sirkuit International Mandalika dalam kompetisi Shell Eco-marathon Asia Pasific and the Middle East 2024.

Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East merupakan sebuah kompetisi inovasi kendaraan hemat energi untuk mahasiswa yang diselenggarakan di Indonesia pada 2-6 Juli 2024 yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika.

Pada tahun ini terdapat 78 tim pelajar dari 12 negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah yang berpartisipasi. Kedua belas negara itu yakni Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Korea Selatan, China, India, Saudi Arabia, Qatar, dan Kazakhstan.

Pada 2023, Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East diikuti dari 70 tim mahasiswa dari 13 negara di Asia dan Timur Tengah. Lalu pada 2022, Shell Eco-marathon diikuti 49 tim pelajar dari seluruh dunia. Dari total 49 tim, sebanyak 33 diantaranya dari Indonesia.

Adapun sebelum bersaing on track terdapat rangkaian 11 hingga 12 inspeksi teknis yang dilakukan. Selama inspeksi teknis, tim harus memenuhi serangkaian pemeriksaan entri antrian, kontrol pengemudi, berat kendaraan, rem, dimensi kendaraan, sabuk pengaman dan roll ball, visibilitas, perancangan kendaraan mekanis, desain kendaraan, verifikasi energi, telemetri, dan pemeriksaan akhir. Hal ini untuk memenuhi syarat dalam kompetisi di lintasan.

Tim yang lolos inspeksi teknis akan bertanding dalam dua kategori prototype dan urban concept untuk menentukan tim mana yang mampu menempuh jarak terjauh dengan bahan bakar paling hemat.

Kategori prototype berfokus untuk menciptakan desain kendaraan masa depan (futuristik) dimana tim yang mengikuti kompetisi pada kategori ini menciptakan kendaraan roda tiga yang ringan dan ultra-efisien yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi sumber energi yang inovatif.

Lalu urban concept merupakan kategori kendaraan yang paling menyerupai mobil penumpang secara visual dengan menggunakan empat roda dan didesain dengan spesifikasi layak jalan. Tim-tim yang mengikuti kategori ini ditantang untuk mengupayakan optimalisasi energi pada mobil yang juga memenuhi kebutuhan manusia, seperti kenyamanan pengemudi.

Adapun dari total peserta Shell Eco-marathon Asia Pasific and the Middle East 2024 sebanyak 78 tim, sebanyak 52 tim bertanding dalam kategori prototype, sedangkan 26 tim di kategori urban concept. Kemudian, dari total 78 tim tersebut sebanyak 41 tim menggunakan baterai elektrik, 26 tim menggunakan internal combustion engine (ICE) yakni bensin, solar, etanol, dan sisanya 11 tim menggunakan hydrogen.

Technical Director Shell Eco-marathon Paul Johnson mengatakan di tahap awal, sebelum melakukan test inspeksi teknis di Sirkuit International Mandalika, para peserta harus lebih dahulu mengumpulkan desain dan dokumen teknis sehingga bisa mengecek kepatuhan para tim terhadap aturan global.

Kemudian, saat tiba di Sirkuit, tim inspeksi teknis harus melalui titik inspeksi dari awal hingga akhir. Adapun untuk kategori prototype, tim harus melewati 11 titik inspeksi, sedangkan untuk kategori urban concept terdapat 12 kriteria yang dinilai.

“Setiap tim harus melewati titik inspeksi dari awal sampai akhir. Tim inspeksi teknis akan menentukan apakah setiap tim peserta sudah memenuhinya dengan pemeriksaan fisik, lalu mereka diberikan stiker lolos inspeksi dan turun ke Sirkuit. Jadi desain mobil ini memang kreativitas dari masing-masing peserta dan harus sesuai dengan aturan global dan itu harus dipenuhi,” ujarnya, Jumat (5/7/2024).

Dalam melakukan inspeksi teknis, tim peserta harus memenuhi sejumlah standar sebelum menuju ke lintasan. Salah satunya terkait standar keselamatan pengemudi dimana pengemudi harus disertifikasi dan dinyatakan aman sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.

Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan dan pengukuran secara akurat terhadap efisiensi pemakaian energi di setiap kendaraan tim peserta.

“Baterai elektrik, secara spesifik, harus sesuai dengan desain kami serta pengecekan, seperti mengecek pemasangan kabelnya aman tanpa merusak baterainya, baterainya juga harus punya sistem internal yang dapat tahan di suhu apa pun, isolasinya harus benar, tidak meledak dan seterusnya,” katanya.

Paul menambahkan saat peserta berlatih dan bertanding dengan kendaraan prototype dan urban concept di lintasan, tim teknis pun telah menyiapkan sejumlah pos dengan marshal yang berjaga-jaga untuk memberikan bantuan jika peserta merasa tidak sanggup untuk melanjutkan. Pihaknya pun memiliki aturan untuk wajib mendinginkan kendaraan sehingga pengendara tidak boleh mengelilingi sirkuit dalam banyak putaran dan harus memiliki jeda.

“Itu akan berpengaruh terhadap efisiensi dan kami menyikapi itu dengan serius,” ucapnya.

Paul menuturkan dipilihnya kembali lokasi Sirkuit Mandalika sebagai tempat penyelenggaraan Shell Eco-marathon di Indonesia karena memiliki kondisi lintasan dan fasilitas yang sangat bagus serta dikenal dunia. Selain itu juga, pemilihan lokasi Mandalika agar lebih memudahkan tim pelajar asal Indonesia untuk berpartisipasi, belajar, dan menunjukkan bakat.

“Sejak 2022 kami adakan di Indonesia, kami lihat para pelajar semakin siap saat datang ke event ini. Mereka lebih paham aturan dan topiknya setiap tahun serta mendapatkan kesempatan belajar. Ini juga menjadi tantangan pihak sekolah dan universitas dimana melakukan transfer ilmu setiap tahunnya kepada anggota tim yang baru sehingga bisa memenangkan kompetisi,” tutur Paul.

Sementara itu, LH-EV Fuel Cell dari Universitas Lac Hong adalah tim pertama dari Vietnam yang berpartisipasi dalam kategori urban concept dengan sumber energi hidrogen sejak negara tersebut bergabung di kompetisi regional pada 2011. Manajer tim Truong Quoc Khanh mengatakan mahasiswa dari Universitas Lac Hong memiliki minat untuk merancang dan memproduksi mobil yang hemat bahan bakar.

“Kami melihat hidrogen sebagai bahan bakar masa depan karena lebih ramah lingkungan, memiliki banyak kegunaan, dan lebih efisien sebagai sumber energi, tetapi masih banyak tantangan di Vietnam dalam hal teknologi, produksi, penyimpanan, dan transportasi. Itulah mengapa kami memilih kategori ini tahun ini, untuk mendorong diri kami lebih jauh.” ujarnya.

Manager Tim Nakoela Arafa Maulana Abdillah menuturkan pihaknya berhasil menciptakan desain kendaraan futuristik yang sesuai dengan pedoman teknis kendaraan prototype.

“Ini sangat menantang bagi kami sebagai yang berkompetisi dalam kategori prototype,” katanya.

Pihaknya merancang kendaraan prototype menggunakan sumber energi bensin dan mengandalkan desain badan mobil yang sangat aerodinamis, memiliki sistem propulsi, dan kelistrikan yang efisien sehingga menghasilkan angka kehematan yang tinggi.

Sistem propulsi merupakan sistem penggerak setiap pesawat udara, udara sebagai fluida kerja diakserelasikan oleh sistem, dan reaksi dari akserelasi atau percepatan ini menghasilkan gaya dorong.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper