Bisnis.com, PRAYA – Indonesia kembali menjadi tuan rumah kompetisi mobil hemat energi Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East untuk tahun ketiga.
Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East merupakan sebuah kompetisi inovasi kendaraan hemat energi untuk mahasiswa yang diselenggarakan di Indonesia pada 2 hingga 6 Juli 2024 yang digelar di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Adapun terdapat dari 78 tim pelajar dari 12 negara di kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah yang berpartisipasi. Keduabelas negara tersebut yakni Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Korea Selatan, China, India, Saudi Arabia, Qatar, dan Kazakhstan.
Di tahun 2023, Shell Eco-marathon Asia Pacific and the Middle East diikuti dari 70 tim mahasiswa dari 13 negara di Asia dan Timur Tengah. Lalu pada 2022, Shell Eco-marathon diikuti 49 tim pelajar dari seluruh dunia. Dari total 49 tim, sebanyak 33 di antaranya dari Indonesia
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan konsep Shell Eco-marathon pertama kali tercetus pada tahun 1939 ketika Bob Greenshields yang menjabat sebagai Direktur Riset di Shell melontarkan sebuah tantangan kepada rekan-rekannya di Shell Oil Company di Amerika Serikat untuk menentukan siapa yang dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan jumlah bahan bakar yang sama.
Bob kemudian berhasil mencatatkan angka 49 mil per galon (mpg) yang bahkan masih dianggap tinggi menurut standar saat ini, mencetak sebuah rekor yang luar biasa, dan menciptakan warisan yang terus dikenang hingga saat ini.
Baca Juga
Hampir 50 tahun kemudian, pada tahun 1985, Shell Eco-marathon secara resmi diluncurkan di Prancis. Kala itu, sebanyak 25 tim berkumpul untuk mengadu kendaraan kayu mereka satu sama lain dalam format yang menjadi dasar dari kompetisi yang kini kita kenal dan cintai ini! Setelah lebih dari tiga dekade di Eropa, ajang penentuan jarak tempuh ini pun digelar untuk pertama kalinya di Asia pada tahun 2010 lalu.
Mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang dimulai pada 2020, Shell meluncurkan sebuah program daring untuk mengapresiasi kerja keras dan semangat yang diberikan oleh tim Shell Eco-marathon setiap tahun dengan menyampaikan cara-cara baru untuk berpartisipasi meskipun para peserta tidak dapat berkompetisi ke lintasan secara langsung. Program virtual ini terus berlanjut hingga tahun 2021.
Pada 2022, Shell Eco-marathon kembali hadir dengan program on-track dimana pertama kalinya diselenggarakan di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika dan Tim Indonesia berhasil meraih kesuksesan yang luar biasa dengan mendominasi di hampir semua kategori.
Shell Eco-marathon kembali ke Indonesia dalam tahun kedua penyelenggaraan acara secara luring (offline) pada 2023 yang berhasil menarik perhatian talenta-talenta muda yang cerdas dan inovatif dari 13 negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah.
“Di tahun ini, peserta bersaing menggunakan kendaraan hemat energi di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk menjadi tim yang mampu menempuh jarak terjauh dengan konsumsi bahan bakar yang paling rendah,” ujarnya saat ditemui Selasa (2/7/2024) malam.
Shell Eco-marathon bertujuan untuk mendorong dan menginspirasi generasi muda agar menjadi ilmuwan dan insinyur terkemuka yang dapat menciptakan solusi energi untuk masa depan.
Program ini menjadi platform kepada para tim dari sekolah menengah atas dan perguruan tinggi untuk mengeksplorasi berbagai aspek keterampilan desain dan teknologi dalam pembuatan mobil ultra-efisien yang dikembangkan sendiri di mana selanjutnya akan diuji coba di lintasan kompetisi.
Tim mahasiswa akan berkompetisi dalam dua kategori kendaraan, yaitu urban concept dan prototype. Para peserta akan ditantang untuk merancang kendaraan yang dapat melaju paling jauh dengan konsumsi energi yang paling rendah. Sumber energi yang digunakan meliputi internal combustion engine yakni bensin, solar, etanol, lalu baterai listrik, dan sel bahan bakar hidrogen.
“Tim mahasiswa akan mengimplementasi semua aspek proyek mulai dari desain kendaraan hingga pembiayaan dengan tujuan membangun kendaraan yang mampu menempuh jarak terjauh melalui penggunaan energi yang paling rendah,” katanya.
Sebelum berkompetisi di lintasan, setiap kendaraan harus melewati proses pemeriksaan teknis dan keselamatan terperinci untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut telah mematuhi semua peraturan kompetisi.
Tim harus menyelesaikan sejumlah putaran di lintasan dalam waktu tertentu. Setelah itu, mereka akan memperoleh hasil dengan diurutkan berdasarkan kategori kendaraan dan kelas energi untuk mengetahui siapa yang berhasil mencapai efisiensi bahan bakar terbaik.
“Penghargaan akan diberikan kepada tim-tim terbaik di setiap kategori kendaraan dan sumber energi,” ucap Susi.
Di samping kompetisi mobil hemat energi (on-track), Shell Eco-marathon menghadirkan berbagai rangkaian acara (off-track) termasuk Shell LiveWIRE seperti program pengembangan kewirausahan di bidang energi untuk generasi muda, Shell NXplorers program pendidikan untuk generasi muda dalam mengembangkan pemikiran yang kritis dan pemecahan masalah secara kreatif, dan Shell Indonesia Women’s Network program diskusi dan pemberdayaan para siswa dalam menggali potensi untuk masa depan.