Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Pembeli Mobil Listrik di AS Ingin Kembali ke Mobil Konvensional

McKinsey & Co mengungkapkan 46% pemilik mobil listrik di Amerika Serikat mempertimbangkan untuk kembali ke mobil konvensional.
Warga mengisi daya mobil listrik di Tesla Supercharger Station, Seoul, Korea Selatan pada Minggu (7/8/2022). - Bloomberg/SeongJoon Cho
Warga mengisi daya mobil listrik di Tesla Supercharger Station, Seoul, Korea Selatan pada Minggu (7/8/2022). - Bloomberg/SeongJoon Cho

Bisnis.com, JAKARTA -- Kajian terbaru dari McKinsey & Co mengungkapkan bahwa 46% pemilik mobil listrik (electric vehicle/EV) di Amerika Serikat mempertimbangkan untuk kembali ke mobil konvensional alias internal combustion engine (ICE). 

Survei McKinsey & Co juga menyebutkan secara global sekitar 29% pemilik mobil listrik mempertimbangkan untuk kembali ke mobil ICE atau berbasis pembakaran internal. 

McKinsey & Co menjelaskan sebanyak 35% responden menjelaskan alasan ingin beralih ke mobil konvensional ialah infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai. 

Alasan lain yang juga masuk peringkat teratas ialah total biaya kepemilikan dan dampak besar terhadap perjalanan jarak jauh.

Survei juga menemukan bahwa sekitar 21% responden global mengatakan tidak ingin beralih ke mobil listrik. Angka itu relatif tidak berubah dari 2022 dan turun 3% dari 2021. 

Kajian McKinsey & Co juga mengungkapkan bahwa 18% responden mengatakan bahwa kendaraan berikutnya adalah mobil listrik, meningkat dari 16% pada 2022 dan 14% pada 2021. 

"Penjualan mobil listrik tumbuh tinggi secara global, tetapi beberapa pasar mengalami perlambatan yang signifikan dan banyak produsen mobil telah menunda targetnya," tulis laporan tersebut dikutip, Kamis (20/6/2024). 

Laporan tersebut mencatat bahwa beberapa produsen mobil, termasuk Tesla, Mercedes-Benz, General Motors, dan Ford telah memangkas target jangka pendek mereka untuk kendaraan listrik sejak awal tahun 2023.

OEM lain tetap bertahan, kata laporan itu. Kia misalnya, menargetkan penjualan EV sebesar 1,6 juta pada tahun 2030, atau sekitar 37% dari total penjualannya.

“Dalam 4 tahun ke depan, penjualan mobil listrik akan tumbuh rata-rata 21% per tahun, dibandingkan rata-rata 61% antara tahun 2020 dan 2023,” kata laporan tersebut. 

Laporan juga menyebutkan pangsa kendaraan listrik dalam penjualan kendaraan penumpang baru secara global melonjak menjadi 33% pada tahun 2027, dari 17,8% pada tahun 2023. 

Hanya Tiongkok (60%) dan Eropa (41%) yang berada di atas rata-rata global. Namun, beberapa pasar mobil Eropa bahkan mengalami pergerakan yang sama di mana negara-negara Nordik mencapai 90% dan Jerman, Inggris, dan Prancis semuanya jauh di atas 40%.

“Di AS, kegelisahan pasar kendaraan listrik yang dipicu oleh pemilihan presiden mendatang turut memperlambat adopsi kendaraan listrik tahun ini, dan pada tahun 2027 hanya 29% mobil yang dijual di negara tersebut [yang akan] menggunakan kendaraan listrik,” kata laporan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper