Bisnis.com, JAKARTA — Neta Indonesia berupaya untuk meningkatkan teknologi dari produk mobil listriknya guna menangkap peluang pasar mobil listri yang diyakini akan terus mengalami pertumbuhan pesat.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik Neta V mencapai 59 unit sepanjang Januari-Februari 2024.
Director of External Affairs and Product Neta Auto Indonesia Fajrul Ilhami mengatakan, optimisme ini didasari oleh kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap mobil listrik, infrastruktur yang terus diperluas, serta adanya dukungan pemerintah melalui insentif.
“Neta sebagai distributor mobil listrik, juga berusaha untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen dengan tidak hanya mengembangkan mobil listrik berteknologi pintar dan canggih saja, namun juga memberi value lebih melalui layanan purnajual,” katanya kepada Bisnis, Senin (25/3/2024).
Selain itu, Neta juga menjalin kerja sama dengan PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil listriknya dengan skema perakitan secara lokal atau completely knocked down (CKD).
PT Gotion Green Energy Solutions Indonesia merupakan perusahaan energi global yang telah berinvestasi di Indonesia sejak tahun 2022. Fokusnya adalah pembuatan baterai kendaraan listrik.
Baca Juga
Melalui kerja sama ini, nantinya PT Gotion akan menjadi penyedia baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk kebutuhan dari jajaran produk mobil listrik Neta. Hal ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam industri otomotif nasional.
Tahap pertama dari pemasaran merek asal China tersebut adalah melalui skema mpor mobil utuh atau CBU melalui produk Neta V. Kemudian, dilanjutkan dengan fase produksi CKD untuk Neta V dan Neta U.
Setelahnya, akan ada fase incompletely knocked down (IKD) untuk menetapkan TKDN sebagaimana telah diatur melalui Perpres No. 79/2023.
Di satu sisi, baterai LFP yang digunakan pada mobil listrik Neta V memiliki kapasitas 40,7 kWh dengan jarak tempuh hingga 401 km sesuai standar CLTC.
Pengisian daya menggunakan AC home charger membutuhkan waktu sekitar 8 jam dari 0-100%, sedangkan DC fast charge memakan waktu 30 menit dari 30-80%.