Bisnis.com, JAKARTA – Membludaknya permintaan Hyundai Ioniq 5, membuat Hyundai Motors Indonesia (HMID) kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen di Indonesia. HMID pun meminta tambahan pasokan impor dari Korea Selatan.
Agen pemegang merek mobil Korea Selatan itu meminta prinsipal pusat mendukung pasokan untuk pasar Indonesia. Alhasil, HMID berjanji untuk memangkas inden Ioniq 5 dari satu tahun, menjadi enam bulan.
Hal itu diungkapkan oleh Chief Operating Officer (COO) HMID Makmur. Dia juga menyampaikan inden Ioniq 5 berada di kisaran 3600 unit.
“Jadi memang kami akui pada saat launch bulan maret permintaan ioniq meledak sekali, di luar dari estimasi kita hingga sekarang inden masih dari 3.600-an, sebenernya memang sudah sesuai dengan rencana jadi mau tidak mau indenan itu lebih dari setahun. Tapi support dari pemerintah dan support dari headquarter tahun ini bisa kami percepat suplai [Ioniq 5] hanya 6 bulan,” ungkap Makmur beberapa waktu lalu.
Artinya, jika mengacu pada pernyataan Makmur pemenuhan demand mobil listrik Hyundai Ioniq 5 di Indonesia masih membutuhkan prinsipal meski mempunyai pabrik di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut memiliki kapasitas sebanyak 150.000 unit per tahun dan diklaim dapat ditingkatkan menjadi 250.000 unit per tahun.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dengan mengacu pada dokumen yang diterima Bisnis dari lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). PT HMID telah melakukan importasi senilai menembus US$162,43 juta pada periode 2021 hingga September 2022. Mobil listrik yang diedarkan Hyundai mulai dari Ioniq5, Kona, hingga premium Genesis.
Baca Juga
Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Hyundai berhasil membukukan penjualan Ioniq 5 pada Januari 2023 sebanyak 234 unit. Jumlah tersebut tumbuh signifikan 444 persen secara bulanan (month to month/ mtm).
Mengacu data yang sama, sepanjang 2022, Hyundai Ioniq 5 berhasil dilego 1.829 unit. Namun, kinerja penjualan mobil listrik andalan Hyundai ini terpantau lesu pada Desember tahun, karena hanya mencatatkan penjualan 43 unit, sedangkan biasanya mobil listrik murni ini terjual ratusan unit di setiap bulannya.