Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Respon Permintaan Jokowi Tingkatkan Ekspor Otomotif, Bagaimana Strateginya?

Toyota Indonesia merupakan kontributor terbesar ekspor mobil. Untuk mendongkrak kinerja, dibutuhkan kerja sama produktif dengan pemerintah.
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Jakarta. /TMMIN
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Jakarta. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pelaku industri otomotif untuk meningkatkan kinerja ekspor tahun ini. Merespon hal ini, PT Toyota Astra Motor (TAM) optimistis ekspor otomotif 2023 akan meningkat di banding tahun lalu.

Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan untuk memacu ekspor otomotif tahun ini, Toyota akan mulai dari mencocokan produknya dengan regulasi negara tujuan ekspor.

Sebab, menurut Anton, produk-produk mobil buatan Indonesia tidak selalu cocok dengan negara lain, mulai dari mesin, teknologi dan tingkatan keselamatannya akan berbeda tergantung regulasinya.

“Pertama dari produk line up ya, produk-produk apa yang cocok tidak hanya domestik Indonesia, cocok negara lain, kenapa produk ini penting? karena regulasinya akan berbeda contohnya euro 4, teknologi engine, safety, dan bagaimana ini bisa cocok untuk negara lain. Jadi kalau ini bisa kami lakukan, saya rasa ini pasti bisa lakukan ekspor lebih banyak lagi,” kata Anton di sela-sela IIMS 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023).

Kemudian, Anton menambahkan, untuk meningkatkan ekspor tahun ini diperlukan juga kolaborasi dengan pemerintah berupa mempromosikan produk otomotif buatan lokal. Sebab, tidak hanya model pemasaran B to B saja, lobi G to G diperlukan untuk membuka peluang ekspor lebih tinggi lagi.

“Saya rasa perlu bantuan beberapa hal, satu bagaimana bersama-sama mengkomunikasikan ke negara tujuan ekspor, G to G bukan cuma B To B saja, dengan ini akan membuka diri untuk support produksi Indonesia, karena regulasi impor negara lain ini berbeda ada yang fordable ada yang non-fordable. Saya rasa itu akan membantu untuk mempromosikan,” jelasnya.

Kemudian, insentif yang menyasar pemasok hingga perakitan dapat juga memacu ekspor mobil tahun ini. “Kedua insentif mengenai dari mulai supplier sampai assembly, part - part yang diproduksi Indonesia, lokalisasi untuk ekspor juga bisa ditambahkan, saya rasa dua hal itu yang dapat memacu ekspor otomotif Tanah Air,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper