Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan bakal mendongkrak kinerja ekspor Pelabuhan Patimban tahun ini dengan menambah waktu kedatangan kapal logistik menjadi dua kali dalam seminggu.
Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha menyampaikan bahwa dengan adanya peningkatan aktivitas kedatangan tersebut diharapkan dapat menambah volume ekspor pada 2023.
"Salah satu cara pemerintah dalam mendongkrak kinerja ekspor di tahun 2023 adalah mendatangkan kapal internasional satu minggu dua kali," ungkap Arif kepada Bisnis, Jumat (27/1/2023).
Rencana yang diterapkan itu tentunya akan disesuaikan dengan permintaan unit mobil utuh dari eksportir pembuat mobil. Oleh karenanya, perlu adanya perluasan area untuk penumpukan sementara pada pelabuhan yang akan menjadi titik andalan ekspor mobil pemerintah nantinya.
"Tentunya sesuai minat dan permintaan unit CBU ekspor maupun impor yang bertambah dari carmaker, maka perlu perluasan area Tempat Penumpukan Sementara/Pabean yang diajukan oleh BUP dalam hal ini [dikelola] PT. Pelabuhan Patimban Internasional," tambanya.
Adapun, dia menambahkan ekspor dari Pelabuhan Patimban akan melewati rute beberapa negara di Asia, mulai dari Singapura hingga Brunei.
Baca Juga
"Untuk rute kapal internasional yang ada di Pelabuhan Patimban [di sekitar Asia] yaitu Singapura, Malaysia, Batangas/Luzon, Filiphina, Brunei," ungkapnya.
Untuk diketahui, Kinerja ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban sepanjang tahun lalu tidak memenuhi target pemerintah. Pasalnya, pelabuhan yang berlokasi di Jawa Barat itu hanya mampu merealisasikan sekitar 64 persen dari target yang ditetapkan.
Melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pemerintah menargetkan ekspor mobil utuh melalui Patimban mencapai 160.000 unit kendaraan pada tahun lalu, sedangkan realisasinya hanya tercapai 118.567 unit.
Sebagai informasi, sejak dibangun pada 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas sampai 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal kapal roro.