Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Citaglobal, IBC Optimistis Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Baterai

Citaglobal merupakan perusahaan Malaysia yang fokus pada pengembangan energi hijau. Lewat kerja sama ini, IBC berharap bisa mempercepat manufaktur baterai.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, Jakarta - Anak usaha BUMN dalam sektor pengembangan energi baterai, Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkapkan beberapa keuntungan kerja sama dengan Citaglobal.

Sekretaris Perusahaan IBC Muhammad Sabik menilai bahwa Citaglobal memiliki kemampuan terkait dengan pengembangan teknologi baterai manufaktur dan battery energy storage system, sehingga hal ini sejalan dengan rencana IBC untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik.

"Meningkatkan daya saing untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem baterai dan kendaraan listrik, serta mendukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional sehingga bisa menjadi basis produksi di Asean," terang Sabik saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/1/2023).

Lebih lanjut, dia menjelaskan tujuan kerja sama dengan perusahaan energi dari negeri jiran Malaysia itu adalah pengembangan pabrik baterai, penyimpanan energi, dan kedua perusahaan sepakat melakukan transfer teknologi mengenai industri baterai.

"IBC dan Citaglobal secara bersama akan mengasses beberapa potensi kerjasama dalam bidang pengembangan battery manufacturing plant, battery energy storage system [BESS], selain itu kedua belah pihak sepakat untuk saling melakukan transfer technology terhadap pengembangan battery plant dan BESS," jelasnya.

Di sisi lain, Citaglobal menilai IBC dapat mendukung rencana strategis untuk bertransformasi menjadi konglomerasi yang terlibat dalam sektor energi terbarukan, manajemen fasilitas, telekomunikasi, infrastruktur, dan teknologi.

“Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip dasar antara Citaglobal dan IBC yang akan bekerja sama satu sama lain dalam upaya kolaboratif untuk menjalankan proyek [sektor energi],” ungkap pihak Citaglobal.

Adapun, kerja sama ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya MoU hingga setahun kemudian. Masing-masing pihak juga dapat mengakhiri perjanjian dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada pihak lainnya sekurang-kurangnya 90 hari sebelum pengakhiran.

Sebagai informasi, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati tujuh kesepakatan lain menyangkut sektor perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, dan lain-lain.

Sebelumnya, IBC juga telah mengambilalih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) sebagai produsen dari motor listrik Gesits.

Penandatanganan Perjanjian Jual-Beli Saham/Sales and Purchase Agreement (SPA) WIMA ditandatangani oleh Direktur Utama WIKON Dwi Johardian dan Direktur Utama IBC Toto Nugroho yang disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Dwi Johardia menyampaikan kolaborasi WIKON dan IBC ini merupakan langkah strategis untuk Gesits ke depannya. Nantinya, diharapkan TKDN Gesits yang sekarang sudah mencapai 47 persen dapat dinaikkan menjadi 60 persen dengan didukung kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri yang terintegrasi oleh IBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper