Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil di China Diprediksi Melambat pada 2023, Ada Apa?

Asosiasi Produsen Mobil China memprediksi pasar kendaraan roda empat di China akan melambat pada 2023.
Beragam mobil bekas tampak di pasar kendaraan seken di Pingdingshan, Privinsi Henan, China, 5 November 2018. /REUTERS
Beragam mobil bekas tampak di pasar kendaraan seken di Pingdingshan, Privinsi Henan, China, 5 November 2018. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Produsen Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM) memprediksi pasar kendaraan roda empat di China akan melambat pada 2023.

Melambatnya penjualan kendaraan roda empat di China disebabkan oleh ekonomi nasional yang diprediksi melemah pada 2023 serta kekurangan cip semikonduktor yang berkepanjangan.

Kelompok perdagangan mengatakan bahwa mereka memperkirakan penjualan di seluruh industri hanya meningkat 1,3 persen tahun depan, setelah mengalami pertumbuhan 9,4 persen pada 2022.

Menurut proyeksi CAAM, penjualan mobil baru segmen sedan, crossover, SUV, MPV, dan minibus di seluruh industri hanya meningkat menjadi 23,8 juta unit pada tahun 2023 atau naik 1,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding 23,5 juta unit tahun ini.

"Untuk menghindari melambatnya pasar otomotif, CAAM mendesak pemerintah [China] agar memperpanjang insentif pajak untuk kendaraan bertenaga bahan bakar minyak pada tahun 2023," kata CAAM dikutip dari Automotive News China, Selasa, (20/12/2022).

Adapun, pada semester II/2022, pemerintah China mengurangi separuh pajak pembelian menjadi 5 persen untuk kendaraan berbahan bakar minyak (internal combustion engine/ICE) dengan kapasitas mesin hingga 2.0 liter seharga 300.000 yuan atau sekitar Rp669 juta ke bawah.

Pemotongan pajak bertujuan untuk merangsang pasar otomotif setelah mengalami kontraksi tajam dari bulan April hingga Mei 2022. Ketika itu, Shanghai sebagai kota terbesar di China dan pusat produksi mobil mengalami lockdown di tengah merebaknya virus Covid-19.

Insentif pajak yang akan selesai pada akhir Desember membantu distribusi kendaraan ringan di seluruh China naik 12 persen hingga melebihi 21,3 juta unit selama periode Januari-November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper