Bisnis.com, JAKARTA – Electrical Energy Conversion Research Laboratory Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan penggunaan sepeda listrik terbukti mengurangi karbon monoksida atau Co2.
Head of Electrical Energy Conversion Research Laboratory Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purwadi menjelaskan bersepeda listrik memiliki jejak karbon sekitar 21g CO2/km, ini pun lebih kecil dibandingkan mobilitas sehari -hari.
“Hal ini lebih kecil dari berjalan kaki atau naik bus dan kurang dari 1/10 emisi mengemudi” ujar Agus pada webinar di GIIAS 2022 dengan tema kontribusi Sektor Otomotif Dalam Upaya Penurunan Emisi CO2 di Indonesia, Senin (15/8/2022).
Dia menambahkan sekitar 3 persen emisi gas rumah kaca dari bersepeda biasa terjadi saat memproduksi makanan tambahan yang diperlukan untuk aktivitas bersepeda. Sebaliknya, emisi lainnya berasal dari proses pembuatan sepeda.
“Kan kalau naik sepeda biasa perlu makan ya ke MCD lha, sedangkan sepeda listrik sedikit saja mengeluarkan kalorinya,” jelas Agus.
Agus menilai sepeda listrik memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan sepeda biasa dikarenakan kalori yang terbakar lebih sedikit.
Meskipun pembuatan sepeda listrik memakan emisi dari pembuatan baterai dan penggunaan listrik, konsumsi energi sepeda listrik dengan berat 27,7 kg hanya berkisar antara 3,9 -5,4 wh/km.