Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar TKDN Tinggi, Toyota dan Suzuki Janji Kejar Lokalisasi Material maupun Komponen

Toyota dan Suzuki mengklaim produk yang diproduksi dan dipasarkan di dalam negeri sudah memiliki tingkat komponen dalam negeri di atas 80 persen.
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Jakarta. /TMMIN
Ilustrasi - Presiden Joko Widodo, dan Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Cahyono pada acara peluncurkan ekspor mobil Toyota di Jakarta. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat komponen dalam negeri atau TKDN produk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Suzuki Indomobil Sales umumnya berada di atas 80 persen. Angka tersebut diupayakan terus meningkat.

4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra mengatakan bahwa TKDN produk kendaraan bermotor mereka sudah lebih dari 80 persen.

"Saat ini ada beberapa komponen yang sedang berproses untuk produksi dalam negeri untuk dilokalisasi. Untuk persentasenya masih kami kalkulasi," katanya melalui pesan instan, Kamis (16/6/2022).

Sementara itu, Corporate Affairs Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan bahwa TKDN berbeda-beda tergantung model. Menurutnya, rata-rata produk Toyota kini telah mencapai TKDN 70 persen sampai 85 persen.

"[Sisanya] material lebih issue di hulu," jelasnya.

Sementara itu, pemerintah dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya TKDN. Bahkan persentasenya harus ditingkatkan demi memberi dampak pada sektor turunannya.

Di sisi lain, anggaran sertifikasi TKDN pada tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya mengalokasikan Rp20 miliar dari anggaran prioritas nasional (PN) untuk memfasilitasi sertifikasi TKDN sepanjang tahun ini dengan target 1.250 sertifikat produk.

Adapun yang akan difasilitasi meliputi produk industri alat kesehatan, alat dan mesin pertanian, farmasi, permesinan, elektronika, dan telematika.

Selain itu juga industri logam, kelistrikan, kimia, pupuk, otomotif dan komponennya, keramik, semen, tekstil, serta produk industri kecil dan menengah (IKM).

Berdasarkan catatan Bisnis.com, realisasi anggaran sertifikasi TKDN sepanjang 2021 mencapai Rp112 miliar.

Menilik rekapitulasi di situs tkdn.kemenperin.go.id, total penerbitan sertifikat TKDN pada tahun lalu sebanyak 11.687 dengan 14.571 jenis produk. Adapun, pada tiga hari pertama 2022, telah diterbitkan 4 sertifikat TKDN dari 7 jenis produk. 

"Melalui kebijakan local content ini, diharapkan industri dalam negeri semakin berdaya saing di kancah global, serta mampu terus menopang perekonomian nasional. Kami juga terus mendorong agar substitusi impor pada akhir 2022 bisa mencapai 35 persen," kata Agus awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper