Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Cip, Gaikindo Bakal Temui Ulang Pemerintah

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berencana menemui pemerintah untuk membahas krisis cip atau semikonduktor.
Suasana Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Suasana Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Masih langkanya mikrocip atau semikonduktor memaksa Indonesia untuk memproduksinya secara lokal. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akan kembali menemui pemerintah untuk membahas persoalan tersebut.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan bahwa mikrocip yang langka dan berdampak pada terbatasnya produksi kendaraan sebenarnya sudah di luar ranah organisasi.

“Ini sering kami sampaikan juga. Kita bisa bikin mobil tapi kalau semikonduktornya tidak ada, ya mobilnya tidak jalan. Oleh karena itu, pentingnya kita juga punya industri komponen yang harus memadai,” katanya saat dihubungi, Kamis (16/6/2022).

Kukuh menjelaskan isu tersebut sering dia sampaikan. Alasannya, semikonduktor menjadi komponen penting dalam memproduksi kendaraan bermotor.

Saat ini, tidak ada satupun kendaraan di dunia yang tidak menggunakan mikrocip. Tak heran produsen sangat bergantung pada barang mungil tersebut

Pada pertemuan dengan pemerintah dan pelaku usaha lain, tambah Kukuh, peserta yang hadir juga mengharapkan serupa.

Semikonduktor bukan hanya menjadi barang penting bagi industri otomotif. Kukuh menerangkan bahwa industri lain seperti elektronik juga membutuhkannya.

“Tapi kan yang perlu didorong adalah semikonduktor dan itu di luar ranah kami. Kami hanya ingin menyampaikan bahwa semikonduktor penting untuk di dalam negeri,” jelasnya.

Selain mengurangi ketergantungan dari impor, produksi semikonduktor lokal juga bisa memperbesar persentase tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal tersebut juga mengurangi ketergantungan pada impor seperti yang diharapkan pemerintah.

“Masa semikonduktor saja harus impor,” ungkap Kukuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper