Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan tarif listrik per Juli 2022 diperkirakan tak akan berpengaruh pada minat masyarakat untuk memiliki mobil listrik.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan saat ini pemerintah masih memberikan perhatian penuh pada kendaraan listrik. Negara telah memberikan insentif mulai dari bebas ganjil-genap hingga fasilitas pengisian daya.
“Pemakai mobil listrik juga sampai saat ini masih sedikit,” katanya saat dihubungi, Rabu (15/6/2022).
Yohannes menjelaskan bahwa itu sebabnya kenaikan listrik tak akan berpengaruh pada minat kendaraan setrum.
Malahan, tambah Yohannes, mobil listrik punya masa depan yang cerah. Alasannya adalah kebijakan di dunia mengarah pada pengurangan bahan bakar fosil.
“Cepat atau lambat energi fosil akan ditinggalkan dan kita beralih ke yang bersih. Alternatifnya adalah mobil listrik. Jadi, mobil listrik memiliki masa depan untuk mengisi pangsa pasar itu,” jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales mobil listrik pada bulan lalu hanya lima unit. Kendaraan tersebut dijual oleh Nissan dan Lexus masing-masing dua unit serta Hyundai satu unit.
Dilihat secara keseluruhan penjualan wholesales mobil Mei tahun ini sebanyak 49.453 unit. Dibandingkan bulan sebelumnya, realisasi tersebut turun 40,33 persen dengan capaian 82.879 unit.
Dibandingkan tahun lalu, penjualan Mei 2022 turun 9,77 persen. Pada Mei 2021 penjualan mobil sebanyak 54.812 unit.
Penjualan wholesales Mei merupakan terendah tahun ini, bahkan sampai Maret tahun lalu. Penjualan terendah dalam setahun terakhir terjadi pada Februari 2021 dengan angka 46.202 unit.
Pertumbuhan ekspansif juga terlihat pada penjualan wholesales sepanjang tahun hingga Mei. Periode untuk tahun ini naik 23,20 persen dari 320.746 tahun lalu jadi 396.153 unit pada 2022.