Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah India tengah berlomba-lomba merayu CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi membangun pabrik kendaraan listrik.
CEO Serum Institute of India Adar Poonawall mencoba merayu CEO Tesla Elon Musk untuk berinvestasi di India. Poonawall menulis di akun twitter miliknya dan mengatakan jika Elon Musk tidak jadi membeli Twitter, maka dia bisa mempertimbangkan untuk investasi pembuatan mobil Tesla skala besar dengan kualitas tinggi di India.
"Saya jamin ini akan menjadi investasi terbaik yang pernah Anda [Elon Musk] buat," ujar Poonawall di Twitter, Minggu (8/5/2022).
Dilansir dari Hindustan Times Auto, Senin (9/5) Pemerintah India juga mendorong Tesla untuk membangun manufaktur di India. Sebagai informasi Tesla sudah mendaftarkan nama di Bengaluru, India.
Sebelumnya Elon Musk sudah meminta kepada pemerintah India untuk mengurangi pajak bea masuk untuk kendaraan listrik. Namun pemerintah India tetap bersikeras untuk manufaktur lokal atau pembuatan di India, di mana menjadikan harga lebih terjangkau.
Hey @elonmusk just in case you don't end up buying @Twitter, do look at investing some of that capital in INDIA for high-quality large-scale manufacturing of @Tesla cars. I assure you this will be the best investment you'll ever make.
— Adar Poonawalla (@adarpoonawalla) May 8, 2022
Adapun, baru-baru ini Menteri Transportasi Jalan India Nitin Gadkari mendorong Elon Musk untuk memproduksi mobil listrik di dalam negeri seiring dengan permintaan yang meningkat.
Baca Juga
"Jika Elon Musk siap memproduksi Tesla di India, maka tidak akan ada masalah," ujar Nitin Gadkari.
Nitin Gadkari menjelaskan memproduksi mobil di China dan menjualnya di India bukanlah proposisi yang baik.
Gadkari menambahkan produksi kendaraan listrik dalam negeri akan menjadi solusi untuk pasar yang sangat luas seperti India, apalagi vendor dan produsen suku cadang mobil berkualitas tinggi yang diperlukan sudah tersedia.
Negosiasi antara Tesla dengan Pemerintah India terkait hal ini masih jalan di tempat akibat terganjal dengan pajak impor dan masalah komponen lokal.
Produsen mobil AS ini mengajukan pungutan yang lebih rendah di India sehingga dapat menjual kendaraan listrik atau eletcric vehicle (EV) impor yang lebih murah sebelum berkomitmen ke basis manufakturnya sendiri.
India akan mempertimbangkan permintaan Tesla untuk insentif pajak hanya jika Musk berjanji untuk membeli US$500 juta suku cadang mobil dari pemasok lokal dan meningkatkan sumber domestik sekitar 10-15 persen setiap tahunnya, orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada Februari.
Bukan hanya India, baru-baru ini pemerintah Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Musk. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Elon Musk. Adapun pertemuan ini bukan pertama kalinya.
Pertemuan Luhut dan Elon Musk ini dilihat dari laman instagram Vice President PT Toba Bara Sejahtera (TBS) Energi Utama Tbk. Pandu Sjahrir. Dalam laman tersebut dikatakan Luhut bersama keponakannya Pandu dan Elon Musk membicarakan terkait perkembangan electric vehicle, renewable energy, dan B20.
Adapun, Tesla tercatat maju mundur dalam rencana investasi di Indonesia. Pada tahun lalu, misalnya, Tesla sempat disebut-sebut bakal mengembangkan baterai lithium di Indonesia, tetapi batal. Tesla juga dikabarkan mundur dari Indonesia terkait persyaratan pasokan bahan baku untuk membuat pembangkit listrik.