Bisnis.com, JAKARTA- Perhelatan MotoGP Mandalika dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Maret. Meskipun pandemi Covid-19 masih mengadang, banyak persiapan telah dilakukan panitia penyelenggara, bahkan terdapat aturan teknis terkait penyelenggaraan di tengah amukan galur Omicron Covid-19.
Mandalika akan mendapat giliran kedua dari 21 seri MotoGP tahun ini. Balapan bergengsi itu akan berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika.
Bersama Malaysia dan Thailand, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara yang sanggup menunjukkan diri sebagai tuan rumah olah raga balap paling populer di dunia itu. Guna menyukseskan gelaran tersebut di tengah pandemi, pemerintah telah menetapkan aturan teknis, seperti jumlah penonton yang dibatasi paling banyak 100.000 orang, dengan serta persyaratan tes swab bagi para penonton.
Di lain sisi, pihak pabrikan sepeda motor di Tanah Air tak mau ketinggalan mendukung ajang MotoGP Mandalika. Sebut saja PT Astra Honda Motor (AHM) yang ikut menyokong dengan sumbangan motor Honda ADV150 sebagai operasional.
Sejauh ini, harapan terhadap gelaran MotoGP Mandalika adalah promosi internasional buat sektor pariwisata nasional. Tidak salah Mandalika yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat itu dipilih sebagai lokasi sirkuit, wilayah itu dikelilingi berbagai obyek pariwisata yang eksotik. Termasuk keunggulannya yang diapit sentra pariwisata Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Sebaliknya ajang balapan yang melibatkan teknologi otomotif mutakhir serta gagahnya motor sport tidak banyak membawa harapan melejitnya penjualan sepeda motor di Tanah Air. Walau diikuti berbagai antusiasme masyarakat, gelaran tersebut dinilai tidak akan memberikan efek langsung terhadap pasar roda dua.
Baca Juga
“Efek langsung tidak [ada] kalau ke pasar, karena permintaan dipengaruhi banyak hal,” ungkap General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin kepada Bisnis.com, Senin (7/2/2022).
Berkaca pada karakter pasar domestik, Indonesia dikenal sebagai surga bagi skuter matik (Skutik). Segmen roda dua yang satu ini menjadi idola masyarakat seiring dengan fleksibilitas serta harga.
Sedangkan segmen motor sport yang merupakan DNA dari MotoGP hanya bisa mencuri pangsa pasar yang kecil. “Walau begitu, ajang MotoGP pastinya akan menaikkan pride para pecinta motor sport, harapannya bisa menjadi stimulant kenaikan demand,” jawab Muhibbudin.
Hal senada diungkapkan Head Sales & Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michale Tanadhi. Menurutnya, segmen sport masih sulit menangguk pasar yang lebih besar.
“Tidak ada pengaruhnya dari MotoGP,” tandasnya.
Sepanjang tahun lalu, total penjualan sepeda motor di dalam negeri mencapai 5,05 juta unit. Sedangkan ekspor sebesar 803.931 unit.
Dari total penjualan tersebut, segmen skutik merupakan penguasa pangsa paling besar. Tercatat, total penjualan skutik menggenggam 87,58% dari total penjualan domestik.
Sedangkan untuk segmen motor bebek (underbone) mencapai 6,3%. Sementara segmen sport harus puas dengan porsi 6,12% dari total penjualan tahunan.
Dari sisi ekspor, segmen sport meraup porsi yang lebih besar dibandingkan domestik. Meskipun segmen skutik tetap merajai volume ekspor sekitar 70,3% dari total, segmen sport menempati posisi ekspor terbanyak dengan pangsa 17,9%, kemudian segmen underbone di kisaran 11,8%.