Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2022, IAMI Targetkan Penjualan Lebih Tinggi dari 2021

PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) menetapkan target penjualan kendaraan Isuzu untuk tahun ini meningkat dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun lalu. Sikap optimistis itu didasari sejumlah faktor positif bagi industri otomotif nasional.
Mekanik melakukan cek rutin di bengkel pusat Isuzu di Sunter, Jakarta, pada Rabu (02/02/2022). Pada 2022 ini ekspor PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) akan naik menjadi 6.486 unit mobil Isuzu dari 5.005 unit pada 2021. Untuk pasar domestik Elf, Giga, dan Traga juga dipatok naik lebih baik lagi dari 2021./Istimewa
Mekanik melakukan cek rutin di bengkel pusat Isuzu di Sunter, Jakarta, pada Rabu (02/02/2022). Pada 2022 ini ekspor PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) akan naik menjadi 6.486 unit mobil Isuzu dari 5.005 unit pada 2021. Untuk pasar domestik Elf, Giga, dan Traga juga dipatok naik lebih baik lagi dari 2021./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Isuzu Motor Indonesia (IAMI) optimistis tahun ini menghasilkan pencapaian lebih baik dibandingkan dengan 2021, melihat sejumlah faktor pendukung yang sangat positif bagi industri otomotif nasional, termasuk bagi Isuzu di Indonesia.

“Kami tetap melihat 2022 sebagai tahun yang penuh optimisme. Harusnya lebih optimis ketimbang 2021. Kami percaya pasar otomotif secara umum dan pasar kendaraan komersial tetap tumbuh menggembirakan,” kata Vice President Director PT IAMI Jap Ernando Demily dalam Isuzu Media Gathering 2022 yang digelar secara daring pada Rabu (2/2/2022).

Ernando memaparkan beberapa faktor pendukung yang mencerahkan tahun ini yakni berlanjutnya kebijakan diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM) untuk kendaraan dengan harga di bawah Rp200 juta. Kebijakan itu akan berkontribusi positif bagi industri otomotif seperti yang terjadi pada 2021.

Lalu, faktor pendukung yang mendorong pasar kendaraan komersial tahun ini, seperti makin membaiknya harga komoditas batu bara, kelapa sawit, dan nikel. Belum lagi meningkatnya industri cold chain pada masa pandemi Covid-19.

Faktor pendukung lainnya, lanjut Ernando, proyek infrastruktur pemerintah mulai berjalan kembali serta perkembangan industri e-commerce yang tahun lalu nilainya mencapai lebih dari Rp400 triliun, naik 51 persen dari 2020. “Maka itu,kami optimistis pasar kendaraan niaga tetap akan tumbuh.”

Ernando menambahkan IAMI menargetkan tahun ini bisa meraih peningkatan pangsa pasar untuk segmen ELF sebesar 25 persen, segmen Giga 14 persen, dan Traga 35 persen.

Dia menjelaskan tahun lalu Isuzu meraih kinerja gemilang. Segmen ELF mencetak rekor tertinggi dengan pangsa pasar 23,2 persen, Giga 13 persen, dan Traga 30,7 persen. Angka ini dibarengi produksi yang meningkat 80 persen pada 2021, dengan total produksi 32.819 unit.

Total produksi itu, selain untuk pasar domestik, juga diekspor ke tujuh negara. Total ekspor kendaraan Isuzu sepanjang 2021 sebanyak 5.005 unit, naik 41 persen dibandingkan dengan 2020 yang 3.554 unit. Dia optimistis tahun ini ekspor kendaraan Isuzu bisa meningkat. IAMI menargetkan mengekspor 6.486 unit mobil Isuzu.

Ernando melanjutkan faktor pendukung lainnya yang tak kalah penting, di pengujung 2021, bertepatan dengan GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show Indonesia International Auto Show), Isuzu memperkenalkan produk terbaru All New Isuzu MU-X 4x4 dan D-Max. Kedua produk itu mengangkat mesin 1900 cc dengan tenaga lebih besar.

Dia yakin produk baru itu bisa memberi kinerja optimal, sama seperti kendaraan komersial Isuzu lainnya. Kedua produk mobil passenger itu akan membidik konsumen yang bergerak di pertambangan, perkebunan, minyak dan gas, serta perusahaan rental.

Faktor pendukung lainnya, lanjut Ernando, adalah kekuatan Isuzu menyambut kebijakan pemerintah terkait dengan implementasi Euro4. Mulai 7 April 2022, seluruh kendaraan niaga yang diproduksi di Indonesia harus berstandar Euro4. Ernando menekankan Isuzu Astra sudah memiliki bekal yang sangat baik yang telah dipersiapkan matang-matang untuk menyongsong standar Euro 4.

“DNA mesin Isuzu yang irit bahan bakar sehingga lebih hemat biaya operasional. Belum lagi pengalaman selama 10 tahun mesin commonrail pada Isuzu Giga, sejak tahun 2011, dan mekanik Isuzu di dealer telah siap dan paham bagaimana meng-handle mesin common rail,” kata Ernando.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Marketing PT IAMI Attias Asril mengatakan, untuk memenuhi standar Euro4, kendaraan wajib menggunakan common rail. “Sejak kami menggunakan mesin commonrail tahun 2011, tidak pernah ada masalah dalam penggunaan bahan bakar solar untuk kendaraan Isuzu,” ungkapnya.

Saat ini tiga jenis kendaraan Isuzu, 90 persennya memiliki sparepart yang sama jika mengadopsi standar Euro4 nantinya.

Artinya, kata Attias, konsumen tidak perlu cemas akan ketersediaan suku cadang di lapangan. Belum lagi dukungan jaringan purna jual Isuzu meliputi 110 outlet dan 2.403 mitra part shop yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kami juga siap dengan Bengkel Isuzu Berjalan sebanyak 149 unit, lalu 86 Bengkel Mitra Isuzu. Kami berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pelayanan after sales.”

Attias menambahkan kendaraan dengan standar Euro4, selain menghasilkan emisi gas buang lebih baik, juga lebih irit 10 hingga 12 persen ketimbang jenis sebelumnya yang berstandar Euro2.

Sementara itu, Chief Operation Officer PT Astra International Tbk – Isuzu Sales Operation (Astra Isuzu) Yohanes Pratama mengatakan Isuzu selalu peduli pada kebutuhan konsumen termasuk saat menghadirkan produk baru MU-X dan D-Max dengan mesin 1900 cc yang lebih kompak, namun tenaga lebih besar mencapai 150 PS.

Customer concern pada biaya operasional. Ini menjadi salah satu keuntungan Isuzu. Dengan power  lebih besar, tetapi fuel consumption lebih irit, tentu akan me-reduce biaya operasional,” kata Yohanes.

Oleh karena itu, dia yakin MU-X dan D-Max terbaru bisa diterima dengan baik di pasar Indonesia. Apalagi, berdasarkan pengalaman di luar negeri, banyak konsumen sudah puas dengan model terbaru MU-X dan D-Max tersebut.

Yohanes Pratama mengatakan MU-X dan D-Max menyasar konsumen yang seragam dengan konsumen kendaraan komersial Isuzu, yakni untuk pelaku usaha di bidang pertambangan, perkebunan, serta minyak dan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper