Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA) mencatat peningkatan penjualan kendaraan berbasis energi baru atau new energy vehicle (NEV) di November 2021.
Dilansir dari Electrive.com, CPCA berpendapat bahwa penjualan mobil listrik mendorong pasar otomotif di Cina untuk mempercepat transisi hijaunya.
Berdasarkan data dari CPCA, total sebanyak 378.000 NEV terjual di China pada November 2021 lalu, atau melonjak 122,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), dan tumbuh hampir 20 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Penjualan kendaraan energi baru sendiri, meliputi kendaraan listrik bertenaga baterai (electric vehicle/EV), mobil hibrida plug-in (PHEV), dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen.
Adapun penjualan NEV untuk periode Januari–November 2021 seperti dikutip Xinhua (13/12/2021), melonjak 178,3 persen secara tahunan, mencapai lebih dari 2,51 juta unit.
Produsen-produsen NEV China mencatatkan penjualan grosir yang kuat bulan lalu, dengan 14 di antaranya melaporkan penjualan grosir di atas 10.000 unit.
Baca Juga
Menurut CPCA, pada November 2021 produsen mobil listrik terbesar China, BYD, mencapai penjualan mobil hingga 90.546 unit per bulan, sedangkan Tesla Cina sebanyak 52.859 unit.
Selain itu, tingkat ekspor NEV China juga dinilai tetap kuat. Pabrikan Tesla China mengekspor 21.127 NEV pada November 2021, sedangkan SAIC Motor mengekspor 6.110 unit.
Kemudian, pembuat EV China Nio Inc. menjual 10.878 mobil pada bulan lalu, dan Xpeng Inc. mengirimkan 15.613 kendaraan untuk diekspor.
Berikutnya, Volkswagen AG juga mengklaim telah menjual lebih dari 14.000 EV seri ID di China pada November 2021.