Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Penjualan Mobil Honda kembali Ngegas

Secara akumulatif, sepanjang Januari–Oktober 2021, agen pemegang merek mobil Honda di Indonesia membukukan 74.480 unit atau naik lebih dari 20 persen secara tahunan. 
Sales and After Sales Director Honda Semarang Center Sumantri  (kiri) dan Direct Sales Head Honda Semarang Center saat peluncuran All New Honda BR-V secara virtual, Kamis (23/9/2021). /HPM
Sales and After Sales Director Honda Semarang Center Sumantri (kiri) dan Direct Sales Head Honda Semarang Center saat peluncuran All New Honda BR-V secara virtual, Kamis (23/9/2021). /HPM

Bisnis.com, JAKARTA — Menjelang GIIAS 2021, PT Honda Prospect Motor (HPM) mencatat pertumbuhan penjualan retail sebesar 82 persen atau menjadi 6.104 unit per Oktober 2021. 

Secara akumulatif, sepanjang Januari–Oktober 2021, agen pemegang merek mobil Honda di Tanah Air ini mengantarkan mobil ke konsumen sebanyak 74.480 unit atau naik lebih dari 20 persen secara tahunan. 

Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM Yusak Billy mengatakan bahwa pertumbuhan penjualan Oktober 2021 didukung oleh volume produksi yang secara bertahap mengimbangi permintaan konsumen. Berdasarkan model, Honda Brio berkontribusi paling besar terhadap penjualan Oktober atau 2.172 unit, dimana 1.199 unit di antaranya merupakan varian LCGC atau Brio Satya.

"Dengan penyegaran beberapa produk kami di akhir Oktober serta penyelenggaraan GIIAS di bulan November, kami optimis dapat terus mempertahankan tren penjualan yang positif di akhir tahun ini," katanya melalui keterangan resmi, Rabu (10/11/2021).

Adapun Honda pada Agustus dan September melaporkan penurunan penjualan dari dealer ke konsumen. Secara bulanan, penjualan Agustus turun 10,8 persen dan 54,2 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi pada periode yang sama sebesar 13,9 persen dan 57,8 persen. 

Dalam satu kesempatan, Billy mengatakan bahwa koreksi penjualan tersebut disebabkan krisis semikonduktor yang melanda industri otomotif global. Hal ini juga terjadi pada merek Honda di negara lain, di mana fasilitas produksi di Jepang hanya beroperasi sekitar 40 persen dari rencana awal untuk periode Agustus sampai September 2021.

"Pemasok kami mulai recovery penuhi permintaan kami walau belum 100 persen, jadi kami terus monitor perkembangannya," kata Yusak dalam konferensi pers virtual belum lama ini.

Pada September 2021, Honda Mobilio menjadi korban dari krisis semikonduktor yang menimpa Honda Indonesia. Pabrik memutuskan untuk tidak memproduksi Mobilio karena mengutamakan menyediakan komponen untuk Honda Brio. 

Alasaanya, karen Brio lebih laris dibandingkan LMPV yang bersaing dengan Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper