Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan 2022, APM Harus Adopsi Digital Lebih Kuat

Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menyampaikan pandemi Covid-19 telah menghasilkan sebuah disrupsi besar pada dunia otomotif. 
Dealer BMW Serpong dapat dikunjungi secara virtual. /https://www.mybmwdealer.co.id
Dealer BMW Serpong dapat dikunjungi secara virtual. /https://www.mybmwdealer.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri otomotif diharapkan lebih agresif lagi dalam mengadopsi teknologi digital sebagai sarana sosialisasi dan penjualan pada tahun depan.

Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menyampaikan pandemi Covid-19 telah menghasilkan sebuah disrupsi besar pada dunia otomotif. 

Percepatan adopsi digital dalam berbagai sektor, yang tumbuh luar biasa, semakin memaksas strategi penjualan bertransformasi untuk bergerak cepat menjadi pemberi 'Customer Experience 4.0' yang terbaik, konsisten berfokus pada keinginan, harapan, dan kebutuhan pelanggan. 

Penawaran digital dalam penjualan dan purna jual semakin menjadi fokus. Pelanggan ingin dapat langsung berhubungan dengan merek kendaraan favorit mereka kapan saja, di mana saja, dan dengan cukup dimulai dengan satu ‘klik’ pada media komunikasi digital yang mereka miliki. 

Lalu, kemudahan, kecepatan, dan kepastian harga trade-in yang fair juga harus semakin menjadi satu paket komplet. Pelanggan ingin semakin dilayani dan dimanja melalui berbagai kemudahan yang menyenangkan untuk menghabiskan uangnya pada kebutuhan tersier yang berharga mahal tersebut.

Menurutnya, industri manufaktur pun harus segera mulai berinvestasi bersama dengan mitra dagangnya. Hampir setiap pembelian kendaraan hari ini dimulai dari pencarian informasi calon konsumen dan kontak-kontak dengan bagian marketing dealer secara secara online. 

Setelah itulah, pada saat mereka meningkat ketertarikannya untuk mencoba secara fisik kendaraan yang kan mereka beli, mereka mendatangi dealer yang sudah ada janji temu via komunikasi digital sebelumnya untuk melakukan test drive. Jika ketertarikan meningkat, maka terjadilah transaksi jual-beli. 

"Setelah transaksi jual-beli berlangsung, pihak dealer juga tetap harus menjaga dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan mereka melalui sistem digital. Mulai dari layanan Penjualan, purna jual, service dan spareparts," sebutnya kepada Bisnis belum lama ini.

Di samping itu, menurutnya APM harus semakin giat dijalankan para dealer dengan metoda yang harus semakin persuasif dan menyenangkan pelanggannya. 

Terlepas dari semua strategi penawaran digital, ritel fisik tetap menjadi bagian penting dari perjalanan decision making pelanggan untuk membelinya. 

Kajian 'Customer Experience saat ini menjadi semakin penting untuk dapat membangun rasa senang pelanggan dalam membangun pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. 

"Untuk itu, produsen kendaraan dan para mitra dealer harus berkolaborasi dalam mengembangkan solusi kreatif, hibrida digital dan fisik yang dapat membangun ambience tersebut."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper