Bisnis.com, JAKARTA – Krisis cip semikonduktor turut berdampak pada penjualan mobil Mazda di Indonesia. Konsumen yang mau memesan mobil baru Mazda terpaksa harus inden dalam waktu hingga 4 bulan akibat keterbatasan suplai mobil dari Mazda global.
"Lumayan besar juga dampaknya karena mempengaruhi produksi. Tapi yang dampak besarnya lebih ke pabrik produksi di Jepang dan suplainya menjadi terbatas. Mazda CX-3 1.5L saja saat ini harus inden dan baru bisa dikirim ke konsumen pada Februari atau Maret 2022, ini pun untuk pemesanan di Oktober 2021," kata Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio, dikutip dari tempo.co, Rabu (6/10/2021).
Ricky juga menjelaskan meskipun pemesanan mobil Mazda sekarang ini harus inden, tetapi itu tidak membuat konsumen membatalkan pesananannya. Menurut Ricky, konsumen yang sudah memesan mobil baru cenderung lebih ingin menunggu unitnya meskipun harus inden.
"Biasanya saat pemesanan, kami beri tahu konsumen bahwa unit yang dipesan ini harus inden akibat krisis chip. Dan konsumen mau menunggu," jelasnya.
Ricky mengakui bahwa saat ini memang pasar mobil di Indonesia sudah mulai membaik dan daya beli masyarakat pun meningkat. Tetapi, pemulihan tersebut masih dihadang oleh pasokan mobil baru yang masih terbatas.
Krisis cip semikonduktor dalam setahun terakhir memang mempengaruhi produksi mobil secara global. Tidak hanya Mazda, merek lain seperti Toyota, Nissan, General Motors, Ford, Volkswagen, mengurangi produksi di sejumlah negara karena kekurangan pasokan cip semikonduktor.