Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUV Listrik Tesla Model Y Laris di China, Terjual hingga 13.000

Tren penjualan positif ini datang pada saat Tesla tengah mengalami masa sulit di pasar China.
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS
Dokumentasi - Mobil Tesla Model 3 buatan China saat proses pengiriman di pabriknya di Shanghai, China (7/1/2020). /ANTARA-REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Mobil Penumpang China melaporkan Tesla menjual 44.264 unit kendaraan sepanjang Agustus 2021. Dari jumlah tersebut, 12.885 unit diantaranya laris di seluruh China.

"Tesla menjual 44.264 kendaraan yang diproduksi di China. 31.379 untuk ekspor dan 12.885 terjual di seluruh China bulan lalu. Angka ini meningkat dari penjualan pada Juli sebanyak 8.621 kendaraan," demikian dilaporkan carscoops, dikutip Sabtu (11/9/2021).

Salah satu alasan utama yang mempengaruhi peningkatan penjualan tersebut adalah hadirnya versi baru Model Y yang lebih murah di China. Versi baru SUV listrik ini dilengkapi baterai dari CATL yang menggunakan kimia lithium besi fosfat membuatnya lebih murah untuk diproduksi daripada baterai lithium-nikel-kobalt-aluminium tradisional Tesla.

Gigafactory Tesla di Shanghai saat ini memang tengah memproduksi Model 3 dan Model Y untuk pasar lokal dan pasar luar negeri, seperti Australia dan Eropa. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, model dasar Y memiliki jangkauan 525 km (326 mil), kurang dari 594 km (369 mil) dari versi jarak jauh. 

Sebagai informasi, tren penjualan positif ini datang pada saat Tesla tengah mengalami masa sulit di pasar China. Penjualan perusahaan turun secara signifikan sepanjang Mei menyusul keluhan publik tentang perusahaan dan peningkatan pengawasan pemerintah. 

Masalah ini dimulai pada April ketika seorang pelanggan mencoba Model 3 di Shanghai Auto Show dan memgeluhkan remnya rusak.

Selain itu, kekhawatiran baru-baru ini muncul dimana Tesla disebut-sebut menggunakan kendaraannya untuk memata-matai lembaga nasional. Hal itu membuat pemerintah China melarang pemerintah tertentu menggunakan kendaraannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper