Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

I-UAE Buka Pintu Ekspor Otomotif Indonesia Lebih Luas

Sebagai salah satu kawasan ekonomi paling makmur di dunia, Timur Tengah sangat menarik di mata semua produsen otomotif dunia.
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA – Terbukanya pasar Uni Emirat Arab dipandang menjadi pintu bagi ekspor mobil nasional masuk ke berbagai negara Timur Tengah dan Afrika yang lebih luas.

Adapun, pemerintah baru saja menandatangani pakta Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partneship Agreement atau I-AUE CEPA.

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menyampaikan sebagai salah satu kawasan ekonomi paling makmur di dunia, Timur Tengah, tentu menarik di mata semua produsen otomotif dunia.

"Pakta dagang Indonesia-UEA memang diharapkan dapat meningkatkan ekspor mobil, karena selama ini pasar tersebut belum tergarap dengan baik," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/9/2021).

Untuk pasar UEA, Yannes berpandangan tren kendaraan SUV tampaknya mendominasi sekitar 45 persen pasar, sedangkan sedan sekitar 35 persen.

Lalu, tren pertumbuhan pasar otomotif di wilayah ini juga dinilai cukup besar, kendati masih di kisaran 260.000 unit saja. 

Hanya saja, keuntungan yang bisa dimaksimalkan dengan pakta perdagangan ini adalah UEA seharusnya dapat menjadi jembatan produk otomotif Indonesia untuk masuk ke pasar-pasar berbagai negara lain di Timur Tengah dan Afrika.

Untuk itu, dia mengatakan para produsen harus menyesuaikan strategi ekspor otomotif Indonesia. SUV besar ukuran middle-up dipandang masyarakat Arab sebagai kendaraan yang lebih aman terutama dalam kecelakaan.

Di segmen ini, pemain besar dunia sudah masuk sejak lama. Terlebih daya beli masyarakat Arab yang relatif jauh lebih tinggi dari negara lain di dunia.

Karena itu, Indonesia harus membidik dan berfokus kepada segmen pasar middle-low yang notabene merupakan wilayah terbesar penjualan produk otomotif nasional.

Menurutnya, kedekatan sebagai sesama negara muslim pun perlu dibangun melalui setiap kedutaan besar yang ada di jazirah Arab, dimulai dari UEA untuk membangun sentimen pasar yang kondusif sebagai salah satu nilai tambah.

Di samping itu, Yassen menyampaikan tren masyarakat Arab dalam menyerap teknologi terbaru, yakni kendaraan listrik juga perlu menjadi perhatian Indonesia untuk mengekspor ke pasar tersebut.

Kebijakan dan insentif pemerintah UEA untuk kendaraan listrik bersama dengan dukungan otoritas pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur EV akan mendorong pertumbuhan besar pasar kendaraan listrik di UEA.

"Mengingat bahwa sudah begitu banyak pemain otomotif dunia masuk ke pasar middle-up di UEA dan sekitarnya. Maka, untuk mengembangkan potensi yang menjanjikan ini, strategi marketing dan 3-S [Sales- Service-Spare Parts] perlu menjadi fokus otomotif Indonesia saat membidik segmen pasar middle-low di UEA yang kelak meluas ke negara-negara lain di jazirah Arab tersebut."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper