Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Astra Motor (TAM) berhasil mencatat peningkatan penjualan pada Juli 2021, atau tepatnya di tengan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa–Bali.
Direktur Marketing TAM, Anton Jimmi Suwandy, mengatakan bahwa penjualan ritel bulan lalu lebih dari 21.900 unit, atau naik sekitar 13 persen dibandingkan realisasi Juni, yakni 19.444 unit.
“Pencapaian ritel sales di Juli juga ada peningkatan sekitar 9 persen dibandingkan dengan rata-rata pencapaian semester I/2021 yang berada di level 20.100 unit,” ujar Anton, saat dihubungi Bisnis, Kamis (5/8/2021).
Sementara itu, dari sisi penjualan pabrik ke dealer (wholesales), Anton menuturkan realisasinya berada di level yang sama dengan penjualan ritel, yakni di kisaran 21.700 unit. Angka ini lebih tinggi 7 persen dari rata-rata semester I/2021, yakni 20.300 unit per bulan.
Realisasi penjualan TAM pada bulan lalu telah meruntuhkan perkiraan sebelumnya, yang menyebutkan bahwa penerapan PPKM Darurat dapat menekan kinerja penjualan.
Anton pada pertengahan Juli mengatakan bahwa ada penurunan permintaan sejalan dengan penerapan PPKM Darurat. Dia pun berharap pemulihan bisa secara cepat terjadi ketika kondisi Covid-19 jauh lebih terkendali.
Seperti yang diketahui, pemerintah menerapkan PPKM Darurat pada bulan lalu, terhitung sejak 3–20 Juli. Namun, kebijakan itu kembali diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang. Langkah ini diambil seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19.
Sementara itu, industri pengolahan nonmigas atau manufaktur mencatat pertumbuhan positif pada kuartal II/2021 menjadi 6,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan pendorong pertumbuhan industri pengolahan nonmigas adalah industri alat angkutan yang naik 45,70 persen. Hal itu karena adanya stimulus diskon pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM.