Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi sistem kontrol jelajah membuat Tesla Inc harus menarik kembali lebih dari 285.000 Model 3 dan Y yang terjual di China.
Permasalahan pada sistem kendali kecepatan otomatis atau cruise control itu merupakan bagian dari peranti lunak pada produk Tesla.
Administrasi Negara China untuk Regulasi Pasar (SAMR) menyebutkan Tesla diwajibkan menarik kembali sejumlah seri mobil yang mengalami masalah teknis tersebut.
“Masalah itu ada pada sistem kontrol jelajah, pengemudi dapat dengan mudah mengaktifkan fungsi kontrol jelajah secara tidak sengaja. Peningkatan kecepatan kendaraan secara tiba-tiba akan terjadi,” kata SAMR, dikutip Minggu (27/6/2021).
Seri mobil Tesla yang mengalami persoalan teknis adalah model 3 dan model Y, baik unit impor maupun yang diproduksi di China.
SAMR menjelaskan secara umum kendaraan yang bermasalah tidak perlu ditarik dari peredaran karena persoalannya menyangkut peranti lunak. Tesla diharapkan menghubungi para pengguna dan memperbaiki persoalan teknis itu secara gratis.
Menanggapi permasalahan itu, Tesla menyampaikan permohonan maaf pada hari itu juga atas ketidaknyamanan konsumennya. Perusahaan mengatakan para konsumen bisa menyampaikan permohonan penarikan secara daring.
Bagi para konsumen yang tidak bisa menyelesaikan proses tersebut melalui perbaikan jarak jauh, Tesla akan mengontak mereka untuk memperbarui sistem kendali pada kendaraan tersebut.
Kampanye recall juga pernah dilakukan Tesla di pasar Amerika Serikat pada Februari 2021. Sebanyak 134.951 unit Model S dan Model X ditarik karena tampilan layar sentuh yang rusak dan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) meminta recall dalam surat resmi 13 Januari kepada Tesla. NHTSA secara tentatif menyimpulkan Model S 2012-2018 dan Model X 2016-2018 menimbulkan masalah keamanan.