Bisnis.com, JAKARTA — Meski tidak masuk ke dalam program relaksasi pajak pembelian atas barang mewah (PPnBM), pasar mobil jenis low cost green car atau LCGC tercatat stabil sepanjang kuartal I/2021.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pangsa pasar LCGC untuk penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesales menyumbang 20 persen dari total penjualan nasional, sedangkan pangsa ritel mencapai 16,4 persen.
National Sales Manager PT Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono menyatakan mobil LCGC punya peminat yang senantiasa stabil karena sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia, dan banyak diincar sebagai kepemilikan kendaraan pertama.
“Mobil ini hemat biaya operasional mulai dari penggunaan bahan bakar yang irit hingga perawatan yang mudah. Selain itu, LCGC juga memberikan nilai tambah dengan spesifikasinya yang ramah lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (25/5/2021).
Menurut Apriyanto, stabilnya pasar LCGC turut menunjang industri ban ramah lingkungan. Dari sisi fungsi, katanya, ban eco-friendly memiliki hambatan gulir yang rendah guna penggunaan konsumsi bahan bakar, yang lebih efisien.
Dia menambahkan ban eco juga mampu mempertahankan kenyamanan berkendara yang didukung kekakuan dan daya tahan dinding samping ban yang lebih ditingkatkan.
“Selain itu, agar semakin optimal dalam berkendara, ban eco dirancang menggunakan kawat strand bead tunggal yang kuat agar ada keseragaman dan pemasangan ban yang lebih ditingkatkan,” kata Apriyanto.
Fungsi lainnya, lanjutnya, ban eco cenderung memiliki penanganan dan respons kemudi yang lebih baik. Sebab, struktur ban menggunakan bead filler yang memiliki kekakuan tinggi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil LCGC pada April 2021 turun 13,2 persen secara bulanan menjadi 15.757 unit. Pangsa pasar LCGC pada bulan tersebut sebesar 21 persen.