Bisnis.com, JAKARTA — Produsen otomotif Jepang, Suzuki Motor, mulai melanjutkan produksi di tiga fasilitasnya di India setelah menghentikan operasi bulan ini akibat lonjakan tinggi penularan virus corona di negara Asia Selatan itu.
India merupakan salah satu pasar utama Suzuki. Namun, negara itu mengalami kekurangan parah pasokan oksigen medis akibat lonjakan kasus virus akhir-akhir ini. Oksigen diperlukan untuk penggunaan industri dialihkan untuk perawatan medis.
Suzuki menangguhkan operasi di tiga pabriknya, dimulai pada 1 Mei 2021. Langkah itu diambil setelah sejumlah pemasok suku cadang mengalami kesulitan melakukan pengelasan akibat kurangnya oksigen.
Seperti dilansir perusahaan penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Rabu (19/5/2021), Suzuki mengatakan dilanjutkannya operasi dimungkinkan karena pihak pemasok telah beralih ke metode pengelasan yang tidak memerlukan oksigen.
Sebelumnya, Suzuki memperpanjang penutupan fasilitas pemeliharaan yang direncanakan hingga 16 Mei 2021, dari sebelumnya sampai 9 Mei dengan alasan pandemi Covid-19.
Di sisi lain, penutupan pabrik ini sebenarnya bagian dari rencana perusahaan dalam melakukan pemeliharan, tetapi jadwal tersebut dimajukan dari semula pada Juni menjadi Mei. Produksi di semua pabrik akan ditutup untuk pemeliharaan selama periode ini.
