Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihina Mobil Neraka, Kini SUV Kuasai Pasar AS

Berdasarkan laporan bertajuk The Rise of The SUV (2019), pangsa pasar SUV di AS melonjak dari 45 persen pada 2012 menjadi hampir 65 persen pada 2018.
All New Toyota RAV4 2019. /Toyota
All New Toyota RAV4 2019. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA — Meski kritik mendera mobil sport utility vehicle (SUV) pada 1990-an, tetapi laju popularitas mobil dengan ground clearance tinggi ini seolah tak surut. Kehadirannya bahkan menjadi mobil penumpang terlaris di Amerika Serikat pada 2020.

Kritik itu datang dari Sierra Club, organisasi lingkungan berbasis di Washington D.C, AS, yang menyebut SUV adalah kendaraan yang berasal dari neraka. Hinaan itu dikemas dalam brosur berisikan enam halaman, pada tahun 2000.

Pada dasarnya, kritik terhadap SUV mencakup atas persepsi keselamatan, utilitas, serta besarnya emisi karbon yang dilepaskan oleh kendaraan tersebut. Laporan International Energy Agency (IEA) bahkan memosisikan SUV sebagai penyumbang emisi terbesar kedua secara global, melampaui industri besi dan baja, aluminium, truk, serta penerbangan. 

Namun, popularitas SUV tak serta-merta surut meski kritik menghujani mobil berbodi bongsor ini. Berdasarkan laporan bertajuk The Rise of The SUV (2019), pangsa pasar SUV di AS melonjak dari 45 persen pada 2012 menjadi hampir 65 persen pada 2018.

Sepanjang 2020, SUV bahkan menjelma sebagai kendaraan paling populer di AS. Forbes mencatat bahwa dari daftar 20 mobil terlaris sepanjang tahun lalu, sebanyak 11 unit di antaranya adalah SUV, lima truk pikap, dan hanya empat unit mobil sedan. Keberhasilan SUV menguasai pasar mobil penumpang di AS terjadi secara beruntun sejak 2019.

Kemudian, selama hampir dua dekade, Toyota Camry selalu menjadi kendaraan penumpang terlaris di AS. Namun, sejak 2019, SUV Toyota RAV4 mengambil mahkota tersebut dengan catatan penjualan 450.000 unit, sedangkan Camry membukukan 337.000 unit. 

New York Times, dalam artikel berjudul “Rise of S.U.V.s: Leaving Cars in Their Dust, With No Signs of Slowing” menyebutkan tren penjualan mobil SUV diperkirakan terus melaju, tanpa mengalami perlambatan untuk tahun-tahun ke depan.

Kepala Desainer Kia Design Center America Tom Kearns mengatakan kemunculan SUV sebagai tren global karena publik mulai menghargai fungsi, utilitas, dan visibilitas SUV daripada sedan. Ini didorong oleh adanya perubahan gaya hidup, kegunaan, dan teknologi.

Honda, misalnya, membawa CR-V berbasis Civic ke AS pada 1997. Arsitektur mobil tersebut mirip RAV4 berbasis Corolla, tetapi dengan dinamika berkendara yang gesit. 

“Kami membawa kendaraan itu dari Jepang dengan ekspektasi rendah, dan itu menjadi sangat populer,” kata Gary Robinson, Asisten Wakil Presiden untuk Perencanaan Produk Honda di Amerika.

Dia menuturkan titik awal Honda membawa SUV ke AS adalah mendorong sebuah mobil yang nyaman dan menyenangkan untuk dikendarai. Menurutnya, nilai itu sudah menjadi sifat perusahaan untuk senantiasa membuat kendaraan dengan cara yang sama.

“Sekarang, crossover [SUV] memberikan dinamika berkendara dan efisiensi bahan bakar yang sama seperti yang dilakukan mobil lima tahun lalu, tetapi dengan utilitas yang lebih baik,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper