Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sony hingga Xiaomi, Perusahaan Teknologi Ini Mau Bikin Mobil

Perusahaan teknologi ramai-ramai memasuki sektor industri otomotif, siapa saja?
Sony Vision S. /Sony
Sony Vision S. /Sony

Bisnis.com, JAKARTA — Disrupsi industri otomotif membuat perusahaan teknologi tertarik memasuki sektor ini lebih dalam. 

Seperti diketahui, industri otomotif tengah berada dalam periode perubahan yang menuntut trasnformasi dari model bisnis konvensional. 

Hal tersebut berimbas hingga ke rantai pasokan yang kini juga banyak diisi oleh perusahaan rintisan teknologi. Namun belakangan perusahaan teknologi tak hanya mengisi rantai pasokan, tetapi juga berkeinginan memiliki mobil buatan mereka sendiri. 

Saat industri otomotif tua fokus transformasi mobil listrik, perusahaan teknologi mengambil kesempatan membangun tren mobil masa depan, yakni autonomous car atau mobil otonom.

Mengutip hindustantimes, Senin (10/5/2021), berikut adalah perusahaan teknologi global yang bermanuver masuk ke industri kendaraan bermotor:

1. Apple

Apple memulai Proyek Titan pada  2014, dengan lebih dari 1.000 ahli untuk mengembangkan kendaraan listrik. Proyek ini telah mengalami beberapa hambatan termasuk perselisihan internal, masalah kepemimpinan, dan lainnya. 

Pada Desember 2020, dipastikan bahwa Apple sedang berupaya meluncurkan mobil dalam tiga hingga enam tahun ke depan. Apple bekerja sama dengan Hyundai sebagai mitra manufaktur untuk memproduksi kendaraan, dan perusahaan teknologi tersebut sedang mengembangkan teknologi baterai tingkat lanjut untuk memperluas jangkauan dan efisiensi. Sasis kendaraan awal Apple dapat didasarkan pada platform kendaraan listrik E-GMP Hyundai.

Apple mungkin juga bekerja sama dengan General Motors dan Stellantis untuk model selanjutnya. Kerja sama dengan mitra manufaktur bertujuan untuk mempersingkat waktu pengembangan mobil. Mobil Apple diharapkan dijual sebagai model yang sangat mewah atau jauh lebih tinggi daripada kendaraan listrik standar.

2. Samsung

Kisah Samsung masuk ke industri otomotif bukan cerita kemarin sore. Raksasa teknologi Korea Selatan ini telah bergandengan tangan dengan pabrikan mobil Prancis Renault pada 1990-an untuk mengembangkan mobil.

Bersama-sama, mereka membentuk perusahaan yang dijuluki Renault Samsung Motors, yang menampilkan XM3 Inspire Concept di Seoul Motor Show 2019, yang memiliki kemiripan dengan Renault Arkana yang memulai debutnya di Moscow International Auto Salon 2018 di Rusia.
Dengan keahlian Samsung dalam sensor dan teknologi radar, perusahaan ini berambisi untuk merebut sebagian besar pasar mobil swakemudi listrik global.

3. Huawei

Raksasa teknologi dan smartphone China Huawei telah mengembangkan mobil hybrid bernama SF5. Dikembangkan dalam kaitannya dengan SERES, mobil Huawei dipamerkan di Auto Shanghai.

Secara dimensi, SF5 berukuran panjang 4.700 mm, lebar 1.930 mm, tinggi 1.625 mm, dan panjang wheelbase 2.875 mm. Ini mendapat lampu depan LED sweptback dan gril mesh, diapit oleh DRL LED.

SF5 memiliki mesin empat silinder 1,5 liter yang berfungsi sebagai generator. Ini menghasilkan daya untuk paket baterai yang memberikan energi hingga dua motor listrik untuk menghasilkan output daya gabungan 551 PS dan torsi 820 Nm. Mobil ini mampu berlari dari 0–100 km per jam dalam waktu sekitar 4,7 detik dan dapat menempuh jarak hingga 180 km dalam mode listrik saja.

4. Xiaomi

Perusahaan teknologi Cina lainnya Xiaomi juga sedang bekerja untuk bergabung dengan ruang mobil listrik. Pendiri Xiaomi, Lei Jun mengungkapkan bahwa mobil pertama dari merek tersebut akan menjadi sedan atau SUV. Namun, tidak berencana meluncurkan mobil sport apa pun.

Dia juga mengonfirmasi bahwa mobil listrik Xiaomi akan dijual dengan harga antara 100.000 yen hingga 300.000 yen atau sekitar Rp220 jua hingga Rp660 jutaan (kurs Rp2.208). 

Lei mengatakan, hanya butuh waktu sekitar 75 hari riset dan diskusi sebelum perusahaan memutuskan proyek EV. Detail tentang mobil listrik Xiaomi belum diketahui. Namun, diperkirakan akan memakan waktu sekitar tiga tahun sebelum mobil Xiaomi hadir di jalanan.

4. Oppo

Oppo merupakan produsen smartphone terbesar kedua di China yang juga memiliki merek smartphone populer seperti OnePlus, Vivo, dan Realme. Perusahaan berencana membangun mobil sendiri, tetapi belum secara resmi memulai proyek ini.

Oppo sudah menjadi pemain utama dalam hal teknologi self-driving. Perusahaan memiliki beberapa paten atas teknologi self-driving seperti alat pengukur jarak, kamera, dan peralatan elektronik untuk penentuan posisi mobil. Oppo diharapkan menggunakan keahlian itu untuk membangun mobil pertamanya, yang tidak hanya akan menjadi model listrik tetapi juga hadir dengan teknologi penggerak otonom.

5. Sony

Salah satu perusahaan teknologi besar di dunia, Sony pun telah menunjukkan minatnya dalam membuat mobil. Perusahaan bahkan telah memamerkan konsep Sony Vision-S di CES2020. Sony Vision-S adalah sedan konsep all-electric yang dikembangkan oleh Sony bekerja sama dengan berbagai perusahaan otomotif seperti Magna International, Continental AG, Elektrobit, Benteler dan Bosch.

Sony Vision-S dilengkapi dengan 33 sensor, termasuk CMOS, solid state lidar, radar, dan kamera waktu terbang yang secara kolektif membentuk rangkaian bantuan pengemudi tingkat lanjut yang disebut 'Safety Cocoon'. Di dalam kabin, mendapat layar sentuh panorama dengan Sony 360 Reality Audio.

Vision-S mendapat pengaturan motor listrik ganda dengan dua motor listrik 200 kW dan penggerak semua roda. Sedan tersebut mampu berakselerasi 0-100 km per jam dalam 4,8 detik, dengan kecepatan tertinggi 240 kmpj.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Sumber : Hindustan Times
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper