Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kendaraan Niaga Diprediksi Naik 30 Persen, Ekonomi Pulih?

Pada sisi lain, Duljatmono berharap bahwa pada tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk memulihkan kondisi ekonomi dalam negeri, meski secara volume penjualan belum mampu menyerupai 2019.
Pameran kendaraan niaga Giicomvec 2018. /giicomvec
Pameran kendaraan niaga Giicomvec 2018. /giicomvec

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar kendaraan niaga di Indonesia sepanjang 2021 diproyeksikan tumbuh 30 persen dibandingkan tahun lalu. Sejumlah faktor jadi penentu pertumbuhan ini.

Director Sales and Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Duljatmono, mengatakan bahwa volume kendaraan niaga pada tahun ini diprediksi mencapai 64.900 unit.

“Prediksi kami didasari oleh sektor-sektor yang mendorong pertumbuhan ini. Pertama, dari [sektor] logistik, yang sejak awal pandemi terus memberikan kontribusi besar, akan terus berkembang,” ujar Duljatmono dalam konferensi pers virtual, Selasa (30/3/2021).

Faktor kedua, kata dia, adalah sektor perkebunan atau crude palm oil (CPO) juga mulai memberikan kontribusi yang kuat pada tahun ini. Hal tersebut ditandai dengan membaiknya harga CPO dan permintaan dari pasar.

“Kontribusi ini akan terus berlanjut pada 2021. Cukup kuat kontribusinya, dua faktor ini menjadi yang utama,” ujarnya.

Pada sisi lain, Duljatmono berharap bahwa pada tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk memulihkan kondisi ekonomi dalam negeri, meski secara volume penjualan belum mampu menyerupai 2019.

Seiring dengan pertumbuhan pasar, KTB selaku distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), memperkirakan pasar truk ringan atau light duty truck (LDT) tumbuh 27 persen, naik dari 38.335 unit pada 2020 menjadi 48.800 unit tahun ini. 

Sementara itu, pasar medium duty truck (MDT) diperkirakan tumbuh 36 persen pada 2021, atau dari 7.790 unit pada tahun lalu menjadi 10.600 unit. 

“Kami inline juga dengan pertumbuhan pasar yang kami prediksi tumbuh 30 persen. Kami juga ingin meraih peluang itu dengan tumbuh 30 persen. Artinya, kami ingin menjaga pangsa pasar di posisi market leader sebesar 48,1 persen atau secara volume 31.220 unit,” ujarnya. 

Duljatmono menambahkan untuk meraih target tersebut, KTB akan menggenjot penjualan di jalur digital lewat gerai resmi perusahaan di platform dagang-el dan memaksimalkan penggunaan dealer management system (DMS), serta memperkuat layanan konsumen.

Sementara itu pada tahun lalu, kendaraan niaga, baik truk, pikap, maupuns bus kompak anjlok. Mengutip data Gaikindo, secara tahunan, penjualan ritel pikap turun 30 persen , bus merosot 39 persen, sedangkan truk turun 49 persen. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper